Ujian Dilaksanakan dalam Tiga Sesi Untuk Ikutkan 84 Siswa
photo by Maulana al-Fatih |
TANPA HALANGAN : Puluhan siswa SMA 04 Maarif
Perintis Tempurejo sedang gawe UNBK pedana pada senin kemarin.
SMA di Tempurejo Ikuti UNBK Perdana
Ujian Dilaksanakan
dalam Tiga Sesi Untuk Ikutkan 84 Siswa
TEMPUREJO, 2/4/19 – Gelaran Perdana Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK) SMA mulai dilaksanakan pada senin kemarin, 1/3. Salah satu sekolah yang menggelar
gawe itu adalah SMA 04 Maarif Perintis Tempurejo. Sekolah yang berada dibawah
naungan Yayasan Salafiyah Syafi'iyah Tempurejo itu mengikutsertakan sebanyak 84
siswa untuk mengikuti UNBK 2019.
Kepala sekolah Heru Suwanda Spd Mpd, mengatakan, siswa yang
ikut UNBK itu dibagi tiga sesi. “Sesi pertama pukul 07.30-9.30, sesi kedua
pukul 10.30-12.30. Dan sesi terakhir pukul 14.00-16.00,” tutur Heru.
Pelaksanaan ujian di sekolahnya itu disambut baik oleh Heru.
Dia mengaku, persiapan cukup panjang telah dilaluinya untuk mensukseskan ujian
itu. “Kami melaksanakan UNBK ini secara mandiri. Tentunya banyak persiapan
sebelum dilaksanakan hari ini,” tuturnya.
Hal itu juga dibenarkan oleh Muhammad Muzaki, salah seorang
panitia pelaksana UNBK SMA Maarif Perintis. Menurutnya, SMA satu-satunya di
Kecamatan Tempurejo itu memiliki persyaratan yang memadai untuk menggelar UNBK.
“Dua syarat utama untuk menggelar ujian, mengitung jumlah siswa dan fasilitas
komputer. Jika lembaga kekurangan itu, yah
harus gabung ujiannya,” ujar Muzaki.
Dari sekian siswa yang mengikuti ujian itu, lanjut Muzaki,
tiap sesi tersebut dibagi berdasarkan jumlah fasilitas komputer di sekolahnya.
“Kami menyediakan 29 komputer. Satu untuk server, sisanya 28 unit dipegang
siswa. Jadi setiap sesi 28 siswa ikuti ujian,” tuturnya kepada Radar Jember.
Selain itu, pihaknya juga berupaya mencega hal-hal yang tidak
diinginkan selama pelaksanaan ujian berlangsung. Seperti peran wali murid di
rumah dan kedisiplinan siswa. “Meskipun ujian
perdana ini lancar, tadi di awal saja, ada siswa yang datang terlambat.
Tentu hal itu merugikan siswa,” tuturnya.
Hal itu sangat sangat disayangkan, ujian tersebut menurutnya
menjadi salah satu penentu kelulusan siswa. “Kami mengharapkan dukungan moril
para walimurid untuk selalu mengingatkan peserta didik kami. Ini semua untuk
ujian mereka sebagai gerbang awal masa depan mereka nantinya, “pungkasnya. (mg2)
Komentar