đź’ˇNARASI KADERISASIđź’ˇ (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

[8/4 22.55]
"Pendahulu hebat bukan mereka yg banyak menorehkan pretasi/prasasti. tapi mereka yang mampu menyiapkan generasi selanjutnya lebih hebat dimasanya.."


salah satu hal membesarkan PMII adalah sistem kaderisasi formal dan non formal yang merupakan sebuah desain pengayoman potensi anggota/kader serta pemberdayaan sebagai upaya penguatan mata rantai(nasab sejarah) antara junior senior maupun alumni wabil khusus kader dan pengurus dalam menjalankan mandat organisasi sesuai dengan cita cita yang diharapkan.

Dalam PMII mengenal adanya sistem kaderisasi formal yang termaktub dalam peraturan organisasi (PO) atau AD/ART yang lahir melalui hasil Muspimnas dan disahkan oleh PB PMII selaku mandataris tertinggi di level kepengurusan PMII.

ditiap level kepenguruan manapun selalu memiliki kultur yang sangat variatif dan komprehensif. menyesuaikan dengan kearifan lokal masing masing daerah. salah satunya di IAIN Jember yang merupakan lembaga berbasis Islam. dihuni oleh mahasiswa diseluruh pelosok tapal kuda. dengan ragam potensi dan progresivitas kader, maka dirasa sangat perlu upaya pengkaderan melalui pendekatan emosional dan membangun atmosfer kekeluargaan. maka lahirlah Korp / Angkatan ditiap tahunnya. ex: Gelombang, Gerimis, Angkasa, Bongkar, God Back, Gema, Gyrox. Dst.

desain kaderisasi yg sistematis melahirkan bakal calon / bibit unggul kader yang mampu mengemban amanat organisasi. tetapi sebaliknya jangan mengharapkan kemajuan jika kaderisasi lahir dari kepentingan politis dan sektoral, bisa dipastikan, jangankan menuntut utk bergerak. wacana solidaritas pun hanya akan menjadi buaian basi.
kelak mereka akan digiring dgn harapan2 yg serba utopis dan mengancam stabilitas suatu organisasi khususnya PMII.

disisi lain. desain kaderisasi kultural begitu mengakar kuat, pengalaman yang dijadikan landasan yg turunkan ke generasi selanjutnya berujung pada kerancuan berfikir (taqlid buta) ketika berada diperforuman sekelas breefing Bimtest. Mapaba dan RTAR/RTK. menjadi sebuah dilema. krn bicara validitas kebenaran belum sah dijadikan sbg pondasi argumentasi. sehingga hal terjadi adalah dialektika yg penuh kontradiktif. bukan lagi bernuansa simbosis mutualizm.

yah. "badai pasti berlalu. tiap tetes hujan pasti mempunyai makna dan barokah..."
munculnya polemik diatas tdk lantas menjadi momok yg menakutkan. tapi disanalah upaya pendewasaan kader. disana juga mengalir benih3 kebijaksanaan yg dipersembahkan para pendahulu kpd generasi selanjutnya.

pergerakan bukan wahana argumentasi. pencetak politisi. ruang refleksi dan si si yang lainnya.
tapi sejauh mana akal logika itu terasah. sejauh mana goresan pena itu bergerak. dan sejauh mana 'gerak' perspektif tiap kepala itu terealisasikan.

utk mengakhiri gagasan yg rancu ini. maka perlu kiranya sinergisitas desain kaderisasi kultural maupun struktural. tidak hanya sebatas paham. tetapi bukti nyata sebuah tindakan.
tindakan yang sesuai nilai ideologi dan disokong oleh basis kekuatan pengetahuan kultural dan struktural.

karna kita mahasiswa. karna kita islam Nu. karna kita Indonesia.
kemarin kita PMII. sekarang mash PMII. insyaAllah ilaa akhiri kita tetap PMII.
Salam Pergerakan!!!



29/Okt'16

Komentar

POPULER

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember