Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Ingin Lestarikan Permainan Tradisional

Gambar
PERMAINAN TRADISIONAL : Belasan anak-anak terlihat asyik saat memainkan egrang. Egrang Dianggap Mampu Menghindarkan Kecanduan Anak dari Gadget AJUNG, 1/4/19 – Maraknya permainan modern telah banyak menggantikan eksistensi permainan tradisional yang menjadi kegemaran anak-anak era 90-an. Namun, meskipun kalah tenar, ada beberapa permainan tradisional yang masih diminati anak-anak. Salah satunya adalah egrang seperti yang ada di Desa Limbungsari Kecamatan Ajung. Permainan dengan menggunakan kekuatan kaki yang berpijak pada sebuah bambu panjang itu memang menarik perhatian anak-anak. Abdul Adzim, salah seorang pemuda yang menggagas acara tersebut mengaku, dia sengaja mengajak anak-anak di komunitasnya untuk belajar sambil bermain. Menurutnya, permainan tradisional untuk anak-anak itu sangat banyak sekali, namun keberadaannya kini terancam punah karena digantikan dengan permainan modern seperti yang ada di gadget. Dia sendiri merasa prihatin dengan anak-anak lain di desan

Petani Tetap Ngotot Nolak Pembelokan Saluran Irigasi

Gambar
SIAP PAKAI : Kondisi saluran irigasi yang dibagun oleh perusahaan hingga selasa kemarin (30/3) belum juga beroperasi. Pembangunan Sempat Diberhentikan Karena Didemo Petani PUGER, 1/4/19 – Saluran irigasi pada lahan pertanian di Desa Puger Wetan Kecamatan Puger masih menuai polemik. Meskipun kondisi saluran baru dibangun, namun keberadaannya masih belum dioperasikan. Hal itu dikarenakan warga dan pihak PT Semen Imasco Asiatic belum menemukan kesepakatan antara keduabelah pihak. Kondisi saluran irigasi yang melewati area perusahaan itu memiliki panjang sekitar 500 meter. Pihak perusahaan yang berencana akan memindah saluran irigasi dengan membelokkan arah irigasi ke sebelah barat perusahaan mendapat penolakan yang serius dari para petani. Nur Hadi, salah seorang warga yang bertugas mengatur irigasi di area tersebut mengatakan, pembangunan irigasi baru oleh perusahaan dianggapnya telah menyalahai prosedur. “Kita tidak pernah dilibatkan dalam perencaan itu. Tiba-tiba suda

Rumah dan Tanaman Warga Terancam Ambles

Gambar
PUGER, 1/4/19 - Besarnya intensitas hujan yang turun akhir-akhir ini membuat tanggul sungai mulai terkikis. Seperti yang terjadi pada Sungai Sadengan yang terletak di Jalan Gambirono Desa Kasiyan Puger. Sungai yang memiliki volume air cukup besar itu memiliki tanggul yang berbatasan langsung dengan beberapa rumah warga dan lahan pesawahan. Yanto,48, salah seorang warga yang tinggal di pinggiran sungai mengatakan, setiap musim hujan, tanggul sungai selalu terkikis. Padahal, jarak rumah dari tanggul tidak lebih dari lima meteran.   (mg2)

HUT GPN Ajung

Gambar
MANFAATKAN LIBURAN : Salah seorang siswi tengah unjuk kebolehan dalam membacakan puisi. Isi Libur Sekolah dengan Gawai AJUNG, 29/4/19 – Banyak cara yang bisa dilakukan oleh siswa-siswi sekolah dasar dalam mengisi waktu liburan sekolah mereka. Seperti yang dilakukan oleh anak-anak yang tergabung dalam Komunitas Gubuk Pustaka Ndalung (GPN). Mengisi waktu liburan kemarin, mereka memanfaatkan waktu dengan unjuk kebolehan dalam hal membaca puisi. Meskipun hari libur baru dua hari, antusiasme anak-anak cukup tinggi. Ketua acara Abdul Adzim mengatakan, sekitar 25 anak turut ikut serta dalam lomba baca puisi itu. Minat anak-anak itu menurut Adzim banyak yang muncul atas keinginannya sendiri. “Mereka kebanyakan anak-anak komunitas disini. Dan sebagian lagi adalah anak-anak sekolah dari luar desa ini,” ujarnya. Dia sengaja mengadakan lomba itu, agar waktu liburan anak-anak didiknya bisa digunakan untuk hal-hal yang positif. Menurutnya, waktu liburan anak-anak diluar desanya i

Tambang di Jember Bukan untuk Dieksploitasi

Gambar
DISKUSITAMBANG : H Muhamad Nur Purnamasidi tengah memberikan wejangan dihadapan puluhan mahasiswa dan aktivis lingkungan senin kemarin, (29/4). Ajak mahasiswa terus mengawal isu-isu Tambang dan Agraria JEMBER, 30/4/19 -   Maraknya aksi penolakan eksploitasi tambang oleh kalangan mahasiswa akhir-akhir ini menjadi perhatian serius oleh sejumlah kalangan. Salah satunya oleh anggota Komisi XI DPR-RI Muhamad Nur Purnamasidi. Anggota dewan dapil Jember - Lumajang itu mengajak mahasiswa dan aktivis peduli lingkungan untuk terus mengawal isu-isu pertambangan dan agraria di Jember. Hal itu disampaikan kepada mahasiswa yang tergabung dalam acara Pelatihan Kader Lanjut (PKL) oleh PMII Cabang Jember. Menurutnya, Jember merupakan daerah potensial untuk pertambangan. Sedangkan masyarakatnya hampir sebagian besar menolak keberadaan tambang karena dianggap merugikan masyarakat dan merusak lingkungan. Besarnya kepercayaan masyarakat kepada mahasiswa dalam mengemban aspirasi raky

Organik dan Anorganik

Organik diangkut ke TPU, Anorganik untuk Pemulung JEMBER, 28/4/19 : Sampah menjadi pemandangan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan masyarakat. Sehari-hari, hampir setiap tempat menghasilkan sampah. Keberadaannya jika tidak ditangani serius, bukan hanya merusak pemandangan, namun bisa mendatangkan masalah lain yang lebih besar. Termasuk tempat yang rutin menghasilkan sampah adalah toko atau pusat pembelanjaan. Di kota-kota besar, pusat perbelanjaan dituntut untuk menjaga kebersihan. Semua itu dilakukan semata-mata untuk menjaga kepercayaan dan rasa nyaman para pelanggan. Seperti pusat perbelanjaan Roxy Square yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk Kaliwates. Toko swalayan yang buka tiaphari itu memiliki cara tersendiri dalam menangani masalah sampah. Yulia, salah seorang petugas Cleaning Servis (CS) mengatakan, setiap hari, hampir satu truck sampah diangkut dari tempat penampungan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA). "Sebelum tempat ini buka, sampah-sampah itu ha

TPA Minim Perawatan

Gambar
BERSANDINGAN : Aktifitas salah seorang pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Balung Lor Kecamatan Balung. Pengelolaan Masih Andalkan Pemulung BALUNG, 28/4/19  - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi penampungan sampah yang dihasilkan dari masyarakat. Di tempat penampungan, tak ada aktifitas apapun selain rutinitas para pemulung meraup mata pencaharian mereka. Seperti TPA yang ada di Kecamatan Balung itu, setiap hari tumpukan sampah kian meresahkan saja. Pasalnya, tak ada sebuah usaha untuk mengelola sampah menjadi sesuat u yang lebih memiliki nilai guna. Kondisi TPA yang berdekatan dengan lapangan dan pemakaman, membuat sejumlah pemulung pun mengeluh . Mereka menginginkan lokasi penampungan sampah bisa dikelola lebih layak, tanpa menghilangkan mata pencaharian mereka satu-satunya. Menurut Ibu Po, 56, salah seorang pemulung yang mengaku telah tujuh tahun lebih, hidup dari memulung sampah mengatakan, setiap hari, sampah-sampah diangkut dengan menggunakan gled

Lima GTT Akan Dirumahkan

PENGABDIAN TERAKHIR : Suasana terakhir belajar-mengajar oleh guru di SDN Suci IV Desa Suci Kecamatan Panti Sekolah Berencana Tak Membuka Pendaftaran di Tahun Ajaran Baru PANTI, 28/4/19 -  Nasib Guru Tidak Tetap (GTT) selalu kurang mendapat perhatian. Pengabdian mereka tidak sebanding dengan hak-hak yang seharusnya didapatkan. Padahal dedikasi mereka untuk mencerdaskan generasi bangsa bukan main. Tidak hanya hitungan tahun, namun sampai belasan tahun. Seperti nasib para guru di SDN Suci IV Panti. Jelang kelulusan siswa dan tahun ajaran baru, tugas mulia mereka akan segera berakhir. Pasalnya, pihak sekolah memutuskan untuk tidak lagi menerima siswa di tahun ajaran baru. Hal itu dikarenakan sepinya peminat calon wali murid yang akan mensekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Hal itu diakui oleh Suyono, kepala sekolah SDN Suci IV. Menurutnya langkah tersebut terpaksa dilakukan setelah dirinya kesulitan untuk mengurusi biaya operasional sekolah dan gaji para guru. "Bos k

Tinggal Kenangan - Bedadung Indah

Gambar
JEMBER, 28/4/19- Bedadung Indah merupakan salah satu tempat hiburan yang ada di Jember. Dengan menyuguhkan sejuknya suasana daerah bukit dan pemandangan sungai bedadung yang memanjakan mata, tempat ini sempat ramai era 90-an dulu . Menjadi salah satu tujuan destinasi wisata masyarakat jember. Pada 2000-an, karena ada kejadian kor ba n yang hanyut di sungai Bedadung, tempat tersebut telah resmi ditutup. Dan saat ini, wahana panorama Bukit Bedadung Indah hanya menyisakan semak belukar dan rumput ilalang yang tumbuh liar.   (mg2)

Adu Gengsi Busana Khas Daerah

Gambar
SEMARAK: Dua mahasiswi IAIN Jember tengah berpose. Mereka mengikuti iring-iringan karnaval di acara pagelaran budaya di kampus setempat. Di Ajang Fashion Carnival IAIN Jember KALIWATES, 26/4/19- Istilah pandhalungan memang memiliki ragam budaya yang berbeda-beda. Budaya yang terlahir dari berbagai daerah di Tapal Kuda itu yang coba diangkat oleh mahasiswa yang tergabung di organisasi kedaerahan (orda), di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Jumat (26/4) kemarin. Di ajang tersebut, mahasiswa berbagai daerah itu beradu gengsi dengan menampilkan kesenian yang berasal dari daerahnya masing-masing. Mereka unjuk kebolehan desain busana di pagelaran Fashion Carnaval yang diadakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) IAIN Jember. Busana yang ditampilkan juga beragam. Mulai dari tradisional, hingga busana khas pandhalungan. Ketua Panitia sekaligus Penanggung Jawab Acara Muhammad An-Nizar Baihaqi mengatakan, acara tersebut diikuti sebanyak 10 orda. Mereka tak h

J-Tizen - Pacaran, Siapa yang biasanya Bayarin

Jember, 27/4/19 Masa remaja memang memiliki banyak cerita. Dialami oleh mereka dari berbagai usia, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pada masa kuliah. Konon katanya, masa remaja penuh dengan sejuta kenangan (dari yang pahit sampai yang manis). Bagi mereka yang merasakan kenangan manis, pastinya tidak akan terlewat dengan cerita saat berpacaran, atau mungkin sempat berpacaran. Yah , anak muda dan pacaran sudah seperti dua sisi mata uang logam yang sulit dipisahkan. (seperti saat kamu sama si 'Dia' yang dulu sulit dipisahkan). Hehee . Pengennya itu, nempeeeel terus. Tidak ketemu semenit aja kangennya kaya ndk ketemu setahun. Namun dibalik cerita mereka yang berpacaran, ada cerita cukup unik dibalik yang sepintas itu. Kata orang, pacaran sering merogoh kocek hingga duakalipat, logistik kebutuhan sehari-hari serba dobel. Gimana ndk dobel, kadang ngajakin dia nonton, ngajakin dia makan, ngajakin dia ke tempat hiburan. (Ada katak makan Buaya, itu semua apa gak biaya..)

Tahun Ajaran Baru tak Akan Menerima Siswa Lagi.

Gambar
SEPI : Suasana SD Negeri Suci IV tanpa ada aktifitas pembelajaran Sekolah Terancam ditutup PANTI, 27/4/19  : Keberadaan sekolah di daerah terpencil memang banyak menyimpan segudang permasalahan. Mulai dari administrasi, sarana prasarana hingga fasilitas. Seperti yang terjadi di sebuah sekolah dasar di Desa Suci Kecamatan Panti, karena jumlah siswa kian hari semakin menurun, sekolah tersebut terancam tutup. Hal itu dibenarkan oleh Suyono selaku Kepala Sekolah SDN Suci IV, menurutnya kondisi sekolah yang dialaminya itu sudah terjadi cukup lama. Sejak sekolah ambruk pada pertengahan 2016, jumlah siswa setiap ajaran barui semakin sepi peminat. "Selama ambruk itu, aktifitas pembelajaran sekolah dipindah ke musholla sekolah. Dan ketika ajaran baru, banyak dari wali murid yang memutuskan pindah dari sekolah itu," ujarnya. Meskipun bangunan sekolah telah selesai direnovasi, Suyono mengaku banyak kendala lain yang turut mewarnai sekolah di daerah terpencil itu. "Lo

10 Orda Unjuk Aksi Tarian Khas Daerah

Gambar
TARI TRADISIONAL: Sejumlah mahasiswa IAIN Jember tengah gawai memamerkan kesenian tari tradisional masing-masing daerah mereka. KALIWATES, 26/4/19 : Kesenian dan budaya lokal suatu daerah memang sangat beragam. Kebudayaan yang bergama itu menjadi ciri khas yang layak dilestarikan. Baik untuk semua kalangan, terlebih bagi para mahasiswa. Hal itu yang menjadi puluhan mahasiswa IAIN Jember yang tergabung dalam beberapa organisasi kedaerahan. Dengan menampilkan kesenian tari salah satunya, para mahasiswa cukup antusias dalam mengharumkan kota tanah kelahiraannya itu. Acara yang diadakan di depan Gedung Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) itu memang cukup meriah. Pasalnya, para peserta tari diikuti oleh organisasi kedaerahan dari berbagai wilayah. Baik di daerah tapal kuda, bahkan sampai luar Pulau Jawa. Penanggung Jawab Acara Muhammad An-Nizar Baihaqi mengatakan, setidaknya ada 10 organisasi mahasiswa yang mengikuti parade kesenian tari itu. Antara lain, Ikatan Mahasi

Mahasiswa Ditantang Hasilkan Rekomendasi

Gambar
SAPA MAHASISWA: Kepalan tangan Bupati Jember Faida bersama Rektor IAIN Jember Prof Babun Suharto, setelah menemui para mahasiswa. Mahasiswa Ditantang Hasilkan Rekomendasi Untuk Mengawal Program Pemerintah KALIWATES, 25/4/19 - Mahasiswa kerap dianggap menjadi penyambung aspirasi rakyat. Karena, selain menjadi kaum intelektual, mahasiswa juga dinilai merupakan bagian dari masyarakat yang bertugas mengawal jalannya pemerintahan. Hal inilah yang menjadi harapan Bupati Jember Faida, saat menghadiri acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Mahasiswa Dakwah Indonesia (Amdin) di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember. Dalam acara tersebut, Faida meminta para mahasiswa yang berasal dari berbagai wilayah se Indonesia itu untuk mampu merumuskan rekomendasi yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya untuk masyarakat Jember. Dihadapan para mahasiswa, Faida juga memperkenalkan salah satu wisata religi yang bisa dikunjungi oleh peserta rakernas.

Asrama Haji Masih Butuh Proses

Lelang Pembangunan Ditarget Akhir Bulan Selesai JEMBER : Masyarakat Jember tampaknya harus lebih bersabar menantikan pembangunan gedung asrama haji. Pasalnya, proses yang cukup panjang harus dilalui oleh Pemkab Jember untuk memuluskan rencana tersebut. Hal itu disampaikan oleh Bupati Jember Dr Hj Faida MMr dalam lawatannya membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Mahasiswa Dakwah Indonesia (Amdin) di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) IAIN Jembe Kamis kemarin, (25/4/19). Menurut Faida, untuk saat ini proses pembangunan asrama tersebut masih pada tahap lelang. “ Insyaaallah bulan ini sudah selesai lelangnya. Dan mudah-mudahan tidak ada halangan,” jelasnya. Yang jelas Faida mengaku telah menyampaikan hal itu ke presiden bahwa pembangunan asrama haji di Jember telah siap dilaksanakan. “Karena asrama haji yang direncanakan di kota kita ini menggunakan APBD Kabupaten Jember, sehingga harus kolaborasi dengan pusat,” tuturnya. Pembangunan asrama haji yang yang berkapas

Hindari Kesalahan Penghitungan, Bawaslu Harapkan PPK Ikuti Prosedur

Ali Rahmad Yanuardi ST ( Komisioner Bawaslu divisi sengketa ) JEMBER – Proses rekapitulasi surat suara ulang di sejumlah PPK kecamatan dilaksanakan mulai Sabtu kemarin, (20/4). Hingga saat ini, hampir dua puluh lebih PPK kecamatan telah menyelesaikan proses rekap. Namun beberapa diantaranya masih belum usai. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa kecamatan yang melakukan proses rekapitulasi ulang atau penghitungan surat suara ulang. Komisioner Bawaslu Divisi Sengketa Ali Rahmad Yanuardi ST mengatakan, setidaknya ada sekitar lima kecamatan yang sampai Rabu kemarin, (24/4) tengah melakukan penghitungan surat suara ulang. Hal itu dikarenakan banyaknya salinan C1 yang tidak cocok antara yang dipegang KPPS, pengawas dan saksi.   “Saat ini baru sebagian kecamatan. Seperti Sumberjambe, Kaliwates, Sumberbaru, Ajung dan ada Kecamatan Puger,” tuturnya. Dia menjelaskan, jika ada ketidakcocokan antara salinan C1 yang dipegang PPS, PTPS dan saksi, berdasarkan Peraturan KPU No 3 dan No 4

Kurangi Angka Pengangguran, Bekali Masyarakat dengan Keterampilan

Gambar
SIAP KERJA : Belasan peserta pelatihan menerima sertifikat usai mengikuti pembekalan di BLK Komunitas Kaliwining Selasa kemarin, (23/4). RAMBIPUJI - Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Annuriyah Kaliwining memiliki cara tersendiri dalam mengentaskan tingkat pengangguran di desa. Dengan menggelar pelatihan las listrik, belasan masyarakat direkrut untuk mendapatkan pelatihan selama satu bulan penuh. Hal itu dilakukan untuk membekali mereka agar memiliki kompetensi keahlian di bidang las listrik. Ketua BLK komunitas Annuriyah Ihwan Huda al-Mujib mengatakan, pelatihan tersebut merupakan progam dari Kemenaker yang salah satunya adalah BLK Komunitas. Menurutnya di tahun 2018, ada 75 BLK se Indonesia yang salah satunya ada di Annuriyah Kaliwining tersebut. "Dari 75 itu dibagi menjadi empat keahlian, menjahit, otomatif, las dan komputer. Dan kami memilih keahlian las itu," ujarnya. Dengan keahlian las itu, BLK tersebut menginduk pada BLK besar di Semarang. Dia juga mere

Ajak Mahasiswa Kenali Kasanah Lokal Jember

Gambar
KENALKAN JEMBER : Dr Ilham Zoebazary M.SI saat berbicara di hadapan puluhan mahasiswa IAIN Jember dalam mengkampanyekan Jember sebagai Kota Pandalungan. KALIWATES, 24/4/19 - Kebudayaan setiap daerah memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri. Hal itulah yang menjadi keyakinan pria kelahiran Kediri itu. Meskipun bukan asli orang Jember, Dia sangat antusias mengkampanyekan khasanah lokal Jember. Hal itu disampaikan dirinya dalam kesempatan menghadiri pagelaran kebudayaan yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas tarbiyah IAIN Jember. Dihadapan para mahasiswa, Ilham Zoebazary mengatakan, meskipun dirinya bukan asli kelahiran Jember, namun dia cukup lama tinggal dan menetap di Jember.   Menurutnya, wilayah tapal banyak yang menyebutnya sebagai kawasan yang memiliki budaya pandhalungan, termasuk salah satunya di Jember."Setiap kebudayaan itu konstruktif, tidak ada budaya tumbuh secara alamiah," tuturnya. Termasuk Jember sendiri, diakui Ilham memiliki khasanah lok

Jtizen - Kenali media social dan gunakan secara bijak

 Jember, 24/4/19 Media Sosial ( Medsos ) menjadi hal yang tidak dipisahkan dalam kehidupan orang saat ini. Mulai dari yang tua sampe yang muda, remaja sampe dewasa. Seolah tak kenal usia, medsos mewarnai aktifitas setiap orang di dunia maya. Dari bangun tidur ngecek Wa, mau mandi update status di pesbuk. Sampai berangkat aktifitas pun, kurang afdzol rasanya kalau tidak selfi uplod ke Instagram. Sebenarnya fungsi medsos pun beragam, tergantung penggunaan dan siapa yang menggunakan. Namun secara umum, fungsi medsos sebagai alat komunikasi dan memperoleh informasi. Sebagian dari mereka menfungsikan medsos untuk bisnis, promosi, branding. Bahkan sampai ke hal-hal negative. Semuanya jadi satu di medsos. Tergantung para penggunanya. R.I.P BlackBerry Messangger (BBM), WeChat, KaokahTalk, Line, dan lain-lain. Belakangan, beragam medsos saat ini masih mendapat tempat teduh di masyarakat dunia maya. Tentunya nama-nama medsos beken seperti WhatApps (WA), Instagram, Twitter, dan   F

Pedagang Ingin Segera Direlokasi

Gambar
MEMPRIHATINKAN : Aktifitas di pasar penampungan sementara Stadion Notohadinegoro terpantau sepi menjelang siang kemarin, (20/4). Sering keluhkan kepanasan ketika siang dan banyak kebocoran ketika hujan PATRANG, 20/4/19 : Memiliki pasar yang layak memang menjadi harapan semua pedagang. Termasuk mereka para pedagang yang melapak di pasar penampungan dibibir Stadion Notohadinegoro. Pasalnya, Kondisi bangunan pasar yang semipermanen, membuat hampir seluruh pedagang mengeluh. Ketika hujan, kondisi lapak mereka banyak yang bocor. Ketika menjelang siang, kondisi pasar sangat panas. Pasar yang beratapkan asbes dan terpal itu memang telah berdiri cukup lama. Keberadaannya dibangun sebagai ganti Pasar Kreongan yang direnovasi. Namun, hingga poses renovasi telah usai, pasar belum bisa dipakai melapak oleh pedagang. Salah satu pedagang yang mengeluhkan itu adalah Misari, pedagang sayur asal Desa Cangkring. Menurutnya, para pedagang pasar itu sudah lama menunggu relokasi lapak m

Rekapitulasi Ditarget Tiga Hari Selesai

REKAP SUARA : Sejumlah petugas PPK tengah menyiapkan Rapat pleno terbuka untuk rekapitulasi suarat suara di gudang logistik Kecamatan Kaliwates sabtu kemarin, (20/4/19). KALIWATES - Panitia pemilihan kecamatan (PPK) Kaliwates gelar rapat pleno terbuka rekapitulasi surat suara di  TPS seluruh kecamatan. Langkah itu dilakukan setelah PPK menerima keseluruhan hasil C1 dari masing-masing kelurahan yang ada di Kaliwates. Sejumlah pengawas dan saksi dari masing-masing partai juga dilibatkan dalam rapat yang bagi menjadi tiga panel tersebut. Diantaranya panel A untuk kelurahan Tegalbesar dan Sempusari, panel B untuk Kelurahan Kaliwates, Mangli dan Kebon Agung. Sedangkan panel C, untuk Jember Kidul dan Kepatihan. Ketua PPK Kaliwates, Sholihul Amin mengatakan, pada proses pengumpulan form C1, sejumlah TPS memang sempat mengalami kendala. Kendala itu menurutnya terletak pada pada persoalan kelengkapan C1. “Rekapitulasi di KPPS itu susah. Sehingga harus valid sebelum dikirim ke PPK. I

Polres Jamin Keamanan PPK dalam Proses Rekapitulasi

Gambar
SIAPKAN PENGAWALAN : Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo, saat menyiapkan personilnya dalam pengamanan rekapitulasi di Kaliwates Sabtu kemarin, (20/4)   Turunkan personil yang terampil dalam menggunakan senjata api KALIWATES, 20/4/19 – Proses rekapitulasi surat suara di sejumlah kecamatan mulai semarak digelar mulai kemarin (20/4). Hal itu tengah menjadi fokus perhatian pihak kepolisian dan TNI untuk melakukan pengamanan dan menjamin proses rekapitulasi berjalan lancar. Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo mengatakan, dari 31 PPK yang ada di Jember, ada sekitar 16 PPK yang menggelar rekapitulasi kemarin. “S ejak kemarin surat suara berpindah ke PPK, kami pertebal keamanan ke PPK,” tuturnya. Langkah pengamanan itu menurutnya dengan menurunkan sekitar 20 sampai 30 personil. Jumlah itu menurutnya ditambah dengan personil TNI yang berjumlah sekitar lima sampai sepuluh personil. Para personil itu dilengkapi dengan senjata api. “Tujuannya untuk mengantisipasi adanya pihak-piha

Dedikasi Dokter Bangun Kesadaran Hidup Sehat Masyarakat Di Desa Terpencil

Gambar
INSPIRATIF : drg Ade Kusmaningsih, berharap bisa terus ambil peran ditengah masyarakat untuk membangun kesadaran hidup sehat. Tenaga Medis Tidak Hanya Untuk Kota, Namun Juga Desa Kesehatan adalah soal keberlangsungan hidup yang menjadi kebutuhan setiap orang. Dengan alasan tersebut, tak banyak pihak yang memiliki kesempatan menjadi tenaga medis. Namun ada dari mereka yang rela menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya mengabdikan diri menjadi tenaga medis untuk masyarakat. Hal itulah yang tengah dilakukan oleh drg Ade Kusmaningsih, seorang dokter gigi umum yang bertugas Puskesmas Desa Cumedak. Maulana, Ledokombo 20/4/19 Sosok seorang dokter memang cukup familiar, karena bisa diterima oleh setiap lapisan masyarakat. Hampir setiap anak-anak yang pernah duduk dibangku sekolah dasar, tentu pernah mencita-citakan profesi mulia itu. Dibalik kedudukannya itu, tidak semua dokter mendedikasikan dirinya terjun ke masyarakat yang tinggal dipelosok atau jauh dari perkotaan.