Ingin Lulus dan Bisa Bekerja Seperti Anak Lain
photo by Maulana al-Fatih |
Mimpi Siswa Berkebutuhan Khusus
SELALU OPTIMIS : Astri dan Aldi, siswa-siswi kelas
duabelas SMA LB Kaliwates menaruh harapan besar setelah mengikuti ujian
nasional.
Ingin
Lulus dan Bisa Bekerja Seperti Anak Lain
Seperti halnya siswa pada umunya, setiap dari mereka
memiliki mimpi yang hendak dicapainya. Dengan keterbatasan yang mereka miliki,
tak jarang siswa harus menempah dirinya dengan segala kemampuannya. Seperti
yang dilakukan oleh Astri dan Aldi, salah seorang siswa-siswiasal SMA-LB
Kaliwates. Terleahir memiliki sebagai anak tunarungu, tidak lantas membuat
keduanya kecil hati untuk bermimpi besar.
MAULANA, Kaliwates
(4/4/19) - Ujian Nasional jenjang SMA telah selesai digelar kemarin
(4/4). Sejumlah siswa yang mengikuti ujian banyak menaruh harapan besar. Tidak
hanya ingin mendapat nilai ujian yang memuaskan, namun juga bisa lulus dan
mampu bekerja secara mandiri seperti yang diharapkan siswa pada umumnya. Itulah
yang menjadi salah satu impian kedua siswa berkebutuhan khusus seperti Astri,
17 dan Aldi, 20.
Siswa yang memiliki keterbatasan dalam
berbicara dan mendengar (tunawicara-tunarungu) itu mengaku sempat kurang
percaya diri. Astri, salah satu diantara mereka berdua mengatakan, keterbatasan
yang mereka miliki pernah membuatnya minder untuk bergaul kepada sesama teman
yang lain. “Saya kalau nulis lancar. Tapi kadang gampang lupa,” tutur Astri
melalui tulisannya.
Siswi asal Gebang itu juga mengatakan bahwa
dia sebenarnya memiliki nama lengkap dan cukup panjang, namun tidak bisa
mengingat dengan baik. Meskipun demikian, Astri mengaku memiliki hobi yang
cukup serius, yaitu belajar. “Karena belajar bagi saya bisa mengantarkan
kesuksesan saya,” imbuhnya. Selain hobinya dalam membaca, dia juga memiliki
hobi lain yaitu menari.
Astri mengaku dengan hobinya itu dia ingin
buktikan, meskipun dirinya memiliki keterbatasan, tapi dia juga berhak untuk
memiliki hobi seperti anak-anak seusianya. “Kalau anak seperti aku tidak
belajar, terus yaapa nanti ketika dewasa, ndk bisa jadi apa-apa?,” ungkapnya penuh tawa.
Selain Astri, teman yang memiliki
kekurangan yang sama tak mau kalah dalam menggapai cita-citanya. Bagi Aldi,
belajar bagi siswa seperti dirinya tidak semua orang bisa memahami. “Kita belajar
di sini, semuanya memiliki kekurangan. Masing-masing anak itu berbeda-beda,”
tutur Aldi sambil menunjukkan tulisannya kepada Radar Jember.
Siswa jakung itu memang memiliki hobi yang
sesuai dengan postur tubuhnya yaitu lompat jauh. Untuk mendalami hobinya itu,
Aldi mengatakan kalau dia paling menyukai mengkonsumsi sayur-sayuran. “Aku nulisnya
itu kurang lancar, bicara sangat sulit. Jadi aku harus punya kemampuan lain
yang bisa aku asah,” ujar siswa kelahiran bogor itu.
Tidak hanya Astri maupun Aldi, mereka juga
mengatakan kalau teman-temannya di sekolahnya itu masih banyak anak yang kurang
seberuntung dirinya. Menurut mereka, kekurangan yang mereka miliki itu belum
seberapa. “Di sini banyak anak tidak bisa baca, tidak bisa nulis. Ada yang
tidak bisa sama sekali,” imbuh Astri melalui tulisannya.
Dengan keterbatasan seperti itu, tak hanya
Aldi dan Astri, seluruh teman-temannya pun diyakini memiliki harapan dan
cita-cita yang sama. “Kita bersyukur bisa sekolah, bertemu teman-teman. Aku
merasa senang, guru-guru yang sangat menyayangi aku dan Aldi. Mereka itu yang ngantarkan cita-cita ku,” pungkas Astri
penuh haru melalui tulisannya.
(mg2)
Komentar