cewek wonder woman


Jtizen, 3/4/19
cewek wonder woman
“Awas Kalau Macem-Macem, Aku Hajar...”
Mempelajari seni beladiri memang cukup mengasikkan, apalagi seni beladirinya terolong ekstrim dan menantang seperti boxing, tinju, dan lain-lain. Selain untuk perlindungan diri dari bahaya, belajar seni beladiri juga sebagai salah satu olahraga yang menyehatkan jasmani. Bahkan beberapa diantaranya diadu pada sebuah kompetisi untuk memacu bakat dan kreatifitas para pecintanya.
Dengan menggunakan otot  sebagai kekuatan utamanya, beladiri menjadi banyak diminati, terlebih bagi kalangan pria. Namun, bukan berati tidak ada satupun perempuan yang menekuninya. Seperti yang dilakukan oleh Yeni Andriasih, salah satu perempuan yang menekui seni beladiri tinju sekaligus melatihnya.
Perempuan asal Kecamatan Tamansari Bondowoso itu mengaku cukup lama menekuni beladiri tinju. Menurutnya, beladiri tinju itu sudah umum diminanti kalangan pria, jika ada perempuan yang menekuninya, itu menjadi salah satu nilai lebih untuk perempuan tersebut. “Saya menekui beladiri ini sudah dapat tuju tahun lebih. Tepatnya sejak 2012 silam,” tuturnya.
Yeni mengaku, ketertarikannya terhadap tinju berangkat dari dirinya sendiri. Dengan keyakinan bulat, dia memutuskan belajar secara otodidak tanpa ada bimbingan khusus dari seorang pelatih. “Awalnya saya hanya iseng. Namun lamban laun semakin tertarik untuk mendalaminya. Hal itu saya lakukan untuk membentengi saya dari bahaya,” ujar Yeni. Dia memulai latihannya dengan cara yang cukup unik. “Saya belajar dengan mukul-mukul sendiri dengan peralatan seadanya. Itu saya lakukan rutin beberapa hari dalam sepekan,” imbuh perempuan 39 tahun itu.
Selama menjadi petinju dan melatihnya, Yeni mengaku pernah ada orang-orang yang mencoba menggangunya. Terkadang menurutnya, ada chat orang-orang yang usil lewat WhatsAp atau sms, meskipun hal itu tidak bertahan lama. “Bahkan saya sempat mendengar cuitan orang-orang usil itu kalau mereka takut dihajar.  Baik saya dan suami saya kan sama-sama petinju,” ujarnya penuh canda.
Selain termotivasi untuk perlindungan diri, alasan lain menngggerakkan Yeni menekuni beladiri tinju adalah untuk memberdayakan anak-anak yang kurang beruntung. Dia merasa prihatin dengan keberadaan anak-anak tersebut. “Saya tergerak untuk belajar beladiri sekaligus melatih anak-anak didikan saya,” tutur Yeni.
Anak didiknya itu menurutnya berasal dari beberapa kalangan, mulai dari pelajar SD, SMP, SMA. Beberapa diantaraya dari kalangan umum. “Kalau latihan masuk semua, mereka semua ada 15 anak. Rata-rata tergolong dari anak miskin, dan yatim,” ungkapnya kepada Radar Jember.
Selain kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, kini perempuan tiga orang anak itu tengah fokus mempersiapkan gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Pomprov) untuk anak-anak didikannya. Yeni melatih anak didiknya di rumahnya sendiri yang bertempat di daerah Balai Desa Rambipuji. “Kami sering latihan semingu tiga kali pukul tuju malam setelah anak-anak ngaji. Ini kami persiapkan lebih awal untuk ajang Pomprov 2019 yang digelar setelah hari raya nanti,” pungkasnya.   (mg2)

Komentar

POPULER

💡NARASI KADERISASI💡 (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember