Ingin Lestarikan Permainan Tradisional


PERMAINAN TRADISIONAL : Belasan anak-anak terlihat asyik saat memainkan egrang.

Egrang Dianggap Mampu Menghindarkan Kecanduan Anak dari Gadget

AJUNG, 1/4/19 – Maraknya permainan modern telah banyak menggantikan eksistensi permainan tradisional yang menjadi kegemaran anak-anak era 90-an. Namun, meskipun kalah tenar, ada beberapa permainan tradisional yang masih diminati anak-anak. Salah satunya adalah egrang seperti yang ada di Desa Limbungsari Kecamatan Ajung.
Permainan dengan menggunakan kekuatan kaki yang berpijak pada sebuah bambu panjang itu memang menarik perhatian anak-anak. Abdul Adzim, salah seorang pemuda yang menggagas acara tersebut mengaku, dia sengaja mengajak anak-anak di komunitasnya untuk belajar sambil bermain. Menurutnya, permainan tradisional untuk anak-anak itu sangat banyak sekali, namun keberadaannya kini terancam punah karena digantikan dengan permainan modern seperti yang ada di gadget.
Dia sendiri merasa prihatin dengan anak-anak lain di desanya yang banyak menghabiskan waktu setelah mereka sekolah hanya berdiam diri di rumah bermain gadget. “Kalau mereka asyik dengan gadgetnya, mereka akan lupa dengan lingkungan sosialnya. Bahkan lupa waktu juga,” tuturnya.
Dia meyakini, permainan egrang memiliki manfaat yang lebih dari pada permainan modern. Tidak hanya membangun jiwa sosial anak. “Egrang itu memang tradisional. Namun salah satu manfaatnya bisa melatih sportifitas anak-anak,” ujarnya.
Selama ini, lanjut Adzim, permainan egrang hanya digalakkan oleh komunitas literasi seperti Tanoker di Ledokombo. Dia juga memiliki keinginan yang sama seperti yang dicapai oleh Komunitas Tanoker tersebut. “Permainan tradisional itu bukan menjadi tugas komunitas tertentu untuk merawatnya. Tapi tugas kita semua, agar adik-adik kita tidak kecanduan gadget,” jelasnya.
Tidak hanya permainan egrang, Adzim juga memperkenalkan permainan tradisional lainnya. Seperti, music patrol, dakon, dan lain-lain. (mg2)


Komentar

POPULER

đź’ˇNARASI KADERISASIđź’ˇ (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember