Mimpi Siswa Berkebutuhan Khusus
SELALU OPTIMIS : Astri dan Aldi, siswa-siswi kelas duabelas SMA LB
Kaliwates menaruh harapan besar setelah mengikuti ujian nasional.
Ingin Lulus
dan Bisa Bekerja Seperti Anak Lain
Seperti
halnya siswa pada umunya, setiap dari mereka memiliki mimpi yang hendak
dicapainya. Dengan keterbatasan yang mereka miliki, tak jarang siswa harus
menempah dirinya dengan segala kemampuannya. Seperti yang dilakukan oleh Astri
dan Aldi, salah seorang siswa-siswiasal SMA-LB Kaliwates. Terleahir memiliki
sebagai anak tunarungu, tidak lantas membuat keduanya kecil hati untuk bermimpi
besar.
MAULANA, Kaliwates
Ujian
Nasional jenjang SMA telah selesai digelar kemarin (4/4). Sejumlah siswa yang
mengikuti ujian banyak menaruh harapan besar. Tidak hanya ingin mendapat nilai
ujian yang memuaskan, namun juga bisa lulus dan mampu bekerja secara mandiri
seperti yang diharapkan siswa pada umumnya. Itulah yang menjadi salah satu
impian kedua siswa berkebutuhan khusus seperti Astri, 17 dan Aldi, 20.
Siswa yang memiliki keterbatasan dalam berbicara dan
mendengar (tunawicara-tunarungu) itu mengaku sempat kurang percaya diri. Astri,
salah satu diantara mereka berdua mengatakan, keterbatasan yang mereka miliki pernah
membuatnya minder untuk bergaul kepada sesama teman yang lain. “Saya kalau
nulis lancar. Tapi kadang gampang lupa,” tutur Astri melalui tulisannya.
Siswi asal Gebang itu juga mengatakan bahwa dia
sebenarnya memiliki nama lengkap dan cukup panjang, namun tidak bisa mengingat
dengan baik. Meskipun demikian, Astri mengaku memiliki hobi yang cukup serius,
yaitu belajar. “Karena belajar bagi saya bisa mengantarkan kesuksesan saya,”
imbuhnya. Selain hobinya dalam membaca, dia juga memiliki hobi lain yaitu
menari.
Astri mengaku dengan hobinya itu dia ingin buktikan,
meskipun dirinya memiliki keterbatasan, tapi dia juga berhak untuk memiliki
hobi seperti anak-anak seusianya. “Kalau anak seperti aku tidak belajar, terus yaapa nanti ketika dewasa, ndk bisa jadi apa-apa?,” ungkapnya penuh tawa.
Selain Astri, teman yang memiliki kekurangan yang sama
tak mau kalah dalam menggapai cita-citanya. Bagi Aldi, belajar bagi siswa
seperti dirinya tidak semua orang bisa memahami. “Kita belajar di sini,
semuanya memiliki kekurangan. Masing-masing anak itu berbeda-beda,” tutur Aldi
sambil menunjukkan tulisannya kepada Radar Jember.
Siswa jakung itu memang memiliki hobi yang sesuai
dengan postur tubuhnya yaitu lompat jauh. Untuk mendalami hobinya itu, Aldi
mengatakan kalau dia paling menyukai mengkonsumsi sayur-sayuran. “Aku nulisnya
itu kurang lancar, bicara sangat sulit. Jadi aku harus punya kemampuan lain
yang bisa aku asah,” ujar siswa kelahiran bogor itu.
Tidak hanya Astri maupun Aldi, mereka juga mengatakan
kalau teman-temannya di sekolahnya itu masih banyak anak yang kurang
seberuntung dirinya. Menurut mereka, kekurangan yang mereka miliki itu belum
seberapa. “Di sini banyak anak tidak bisa baca, tidak bisa nulis. Ada yang
tidak bisa sama sekali,” imbuh Astri melalui tulisannya.
Dengan keterbatasan seperti itu, tak hanya Aldi dan
Astri, seluruh teman-temannya pun diyakini memiliki harapan dan cita-cita yang
sama. “Kita bersyukur bisa sekolah, bertemu teman-teman. Aku merasa senang, guru-guru
yang sangat menyayangi aku dan Aldi. Mereka itu yang ngantarkan cita-cita ku,” pungkas Astri penuh haru melalui
tulisannya. (mg2)
Komentar