Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Komunitas Sosial Ganasbung

Ganasbung, Dari Peduli Hingga Jadi Hobi JEMBER , 31/3/19 – Gerakan Nasi Bungkus (Ganasbung) merupakan perkumpulan pemuda yang memiliki agenda rutin membagi-bagikan nasi bungkus. Setiap malam rabu, nasi-nasi yang berhasil mereka himpun dari donatur kemudian disalurkan kepada setiap pejalan, tukang becak, orang gila, pemulung, kuli angkut dan lain-lain. Komunitas yang digagas oleh Ahmad Nurhakim itu sudah ada mulai tahun 2016. Menurut Hakim, ide awal menggagas komunitas terinspirasi dari kunjungannnya ketika ke Yogyakarta, dia melihat mahasiswa di Yogya banyak melakukan agenda sosial, salah satunya membagikan nasi bungkus. Dari situ kemudian, Hakim mulai mengajak beberapa temannya untuk membentuk komunitas yang fokus pada pembagian nasi. “Awalnya kami hanya berlima. Itupun kami beli nasinya masih patungan,” ujar Hakim. Dari sekian anggotanya itu, kata Hakim saat ini berjumlah sekitar 18 orang. “Mereka rata-rata dari mahasiswa. Seperti Unej, IAIN, Polije,” tuturnya. Jumlah

Kepincut Dengan Tembakau Jember

RUTIN KUNJUNGAN : Dipandu oleh Tantri (kiri), kedatangan Silvi di Museum Tembakau Jember, semakin memotivasinya untuk mempelajari tembakau lebih dalam. Kepincut Dengan Tembakau Jember Ingin Bawa Pengetahuan Tembakau Ke Tanah Kelahiran JEMBER , 30/3/19 – Menjadi salah satu komoditas terbesar di Jember, membuat keberadaan tembakau cukup vital dalam menopang perekonomian masyarakat. Tak hanya dibuat sebagai bahan baku rokok, tembakau memiliki fungsi lain sebagai bahan pembuat produk-produk unggul lainnya. Hal itu yang tengah dipelajari oleh Silviana Sitanggang, mahasiswi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unej. Untuk menyalurkan keinginannya itu, Silvi mengaku, hampir setiap minggu dia menyempatkan waktu mengunjungi museum tembakau Jember. Menurutnya, museum yang terletak di Jalan Kalimantan No 01 itu, menyimpan banyak informasi yang sangat bermanfat bagi dirinya. “Koleksi banyak. Terus ada olahan tembakau menjadi produk unggulan. Itu yang ingin saya kembangkan saa

Harga Gabah Terjun Bebas

Gambar
photo by Maulana al-Fatih HANYA PASRAH : Saat harga gabah anjlok, Rofiki, 46, masih berharap hasil panennya dapat dijual sesuai harapan. Harga Gabah Anjlok   Rp 3000/ Kg Petani masih Berharap Harga Beras Bisa Lebih Murah BANGSALSARI , 30/3/19 – Turunnya harga gabah akhir-akhir pekan ini membuat sejumlah petani mulai resah. Mereka harus menaggung kerugian biaya yang tidak sedikit selama masa tanam hingga panen. Sebagian petani justru memilih pasrah saja dan berharap harga beras pasca panen bisa ikut turun. Seperti yang diungkapkan oleh Rofiki, salah seorang Petani asal Desa Langkap, Bangsalsari. Ketika mengetahui harga jual padi turun drastis, dia memutuskan untuk tetap menjual padinya. Baginya, tidak ada pilihan lain selain menjual padinya untuk menutupi biaya yang telah di keluarkannya. “Tahun kemarin, harga padi masih berkisar Rp 4000 – 4.200 per kilogram. Saat ini hanya Rp 3.700 perkilo,” tutur Rofiki. Menurutnya, harga tersebut khusus untuk padi yang paling
Gambar
photo by Maulana al-Fatih ANTUSIAS : Puluhan mahasiswa menikmati diskusi seputar perkembangan media dan tantangannya yang di pandu oleh Mahrus Sholeh kemarin, (29/3). Tangkal Berita Hoax Ajak Mahasiswa Kenali Jenis Berita Dan Cara Mensikapinya SUKORAMBI, 29/3/19 –   Mahasiswa dituntut lebih kritis terhadap segala macam pemberitaan yang diperolehnya. Hal itu disampaikan oleh Mahrus Sholeh, pemateri   diskusi di hadapan puluhan mahasiswa asal Universitas Islam Jember (UIJ) di Masjid Yayasan Sunan Ampel Sukorambi. Dalam diskusi tersebut, para mahasiswa diajak mengenali berbagai jenis media-media yang ada di tengah masyarakat saat ini. Menurut Mahrus, di antara sekian media di masyarakat itu, memiliki jenis dan membawa kepentingan masing-masing.  “Jika kita tak bisa memahami pesan dari setiap berita, kita mudah saja dibawa alur oleh berita tersebut. Bahkan tidak menutup kemungkinan terprovokasi,” ujarnya. Dia meminta peserta lebih hati dalam bermedia sosial. Karena m

J-Tizen - Videografi

JTIZEN, 30/3/19 Komentar Mereka Tentang Kompetisi Videografi Radar Jember Narasumber   01 Asal : silo, jember Unsur tim : mahasiswa dan umum Ketua tim. Yuda, Anggota : bagus kurniawan (polije) muhammad rizki ramadhan, (UN Malang), oki ardianto, IAIN Jember, dan ardi siswanto, UT Jember, muhammad Gholid (Wiraswasta). Dengan nama @temanfoto, tim ini mulai terbentuk pada terbentuk awal tahun kemarin. Mereka kebagian mempromosikan produk first one, sejenis jersey moto cross. Yuda sebagai ketua tim mengatakan, motivasi dia dan timnya mengikuti kompetisi videografi adalah ingin mencari pengalaman. “Karena baru pertama mengikuti kompetisi videografi, jadi kami ingin bersaing baik, menampilkan kemampuan masing-masing tim,” tuturnya. yuda juga mengomentari terkait perkembangan videografi di Jember. Menurutnya, di jember ini, para pemudanya memiliki potensi yang bagus-bagus. “Kalau liat postingan di radar jember, kemampuan semua tim bagus-bagus,” ujarnya. Selam mengikuti ko