Lulusan SMK Tak Harus Jadi Kuli
DISKUSI DAN PELATIHAN : Drs Farid Wahyudi M Kes, tengah gawai memberikan
pelatihan kewirausahaan kepada Siswa SMK As-Syafii Jumat kemarin, (12/4).
RAMBIPUJI, 13/4/19 - Tak ingin kalah dalam persaingan kerja, sejumlah
sekolah memiliki cara tersendiri dalam menyiapkan lulusan yang memiliki
kompetensi, termasuk yang dilakukan oleh SMK As-Syafii Rambipuji. Dengan
menggelar pelatihan kewirausahaan, sekolah menginginkan siswanya mampu bersaing
di dunia kerja.
Sekolah yang terletak dusun Gumuksari
Desa Nogosari Rambipuji itu memang memiliki Jurusan Kewirausahaan. Dalam pelatihan
tersebut, pihak sekolah mendatangkan
salah seorang pemateri yang dianggapnya cukup kompeten dibidangnya, yaitu Farid
Wahyudi.
Kepala Sekolah SMK As-Syafii Ridho
Dwi Nur Fadli mengatakan, acara tersebut sengaja digelar untuk membekali
siswanya dalam menghadapi Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) yang akan dilaksanakan
pada 29 - 30 April mendatang.
Menurutnya, pelatihan tersebut
dianggap penting untuk siswanya, tidak hanya untuk pembekalan UKK, namun untuk
mempersiapkan lulusannya memiliki kemampuan berwirausaha. "Mereka masih
muda-muda, kalau hanya dibekali teori tak
cukup. Maka dari itu kita gembleng anak-anak
dengan pelatihan," tutur Ridho.
Pemateri tersebut diakui Ridho
memiliki segudang pengalaman dalam berwirausaha. Meskipun lulusan magister
kesehatan, namun berpengalaman didunia bisnis. Dari sekian usahanya itu, Ridho
menjelaskan diantaranya ada bisnis
pabrik krupuk, pemilik sapi, pemilik kosan mahasiswa. "Semua bisnisnya itu
dimulainya dari nol. Dan terhimpun dalam usahanya yang bernama 'Surya Putra'. imbuhnya.
Sedangkan dalam pelatihan
tersebut, Farid Wahyudi menyampaikan beberapa kisah perjalanannya dalam
berbisnis. Menurutnya, dalam menjalankan bisnis ada beberapa cara yang dan
strategi yang harus dilakukan. "Jualah barang itu yang bisa memenuhi
kebutuhan hidup. Kemana barang dijual dan untuk siapa barang dijual,"
tutur Farid dihadapan siswa.
Menurut Farid, salah satu hal
penting dalam berbisnis adalah mengutamakan pelanggan dan mengenal baik para pelanggan.
“Dengan mengenal siapa saja, dia mampu bekerja dengan siapa saja,” tuturnya.
Selain itu, dia juga menjelaskan hal yang mendukung bisnisnya adalah membangun
dengan memperhatikan spiritual pebisnis itu sendiri. “Kuncinya adalah solat
yang baik. Dan minta restu kedua
orang tua,” imbuh Dosen STIE Mandala Jember itu.
Selain memberikan tips-tips
kepada peserta pelatihan, Farid juga mengatakan kegelisannya karrena banyaknya
lulusan SMK yang kerja tidak seuai dengan keahliannya. “Paling banter kerja di
indomart Alfamart. Padahal disana, jika ada kehilangan atau kerusakan, pegawainya yang suruh ganti,” tuturnya.
Pada sesi akhir pelatihan,
pria Pembina PP Salafiyah Nurul Fatah Tanjung Rejo Wuluhan itu juga memberikan
rumus kesuksesan dalam bisnisnya. “(3S) prinsip hidup saya. Yaitu santai,
serius, dan selesai,” tuturnya kepada peserta pelatihan.
Liana Ramadhani, salah seorang
peserta pelatihan kelas duabelas mengaku, pelatihan tersebut sangat bermanfaat
bagi dia dan teman-temannya yang lain. Dia dan teman-temannya selama ini hanya
membuat produk-produk kecil dan snack biasa, tapi kurang menghitung strategi
pemasaran. “Kita senang ada pak Farid yang banyak memberikan ilmu dan
masukan-masukan. Sangat bermanfaat bagi kita,” pungkasnya. (mg2)
Komentar