Sediakan Dua Genset Sekaligus
photo by Maulana al-Fatih |
CEK KEADAAN –
Muhammad Muzaki, (kanan) mengecek kondisi genset tambahan untuk sekolahnya
sebelum ujian berlangsung senin pagi kemarin, 1/3.
Meskipun Padam, Sekolah Jamin UNBK
Tetap Berlanjut
Tak Ingin Ambil Resiko, Sekolah Sediakan Dua Genset
Sekaligus
TEMPUREJO, 2/4/19 – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA mulai digelar perdana pada
senin kemarin, (01/4). Sejumlah sekolahan yang mengelar ujian pun tak mau ambil
resiko, dengan mengupayakan segala cara untuk mensukseskan ujian.
Begitupun yang dilakukan oleh SMA 04
Maarif Perintis Tempurejo. Sekolah yang terletak di Jalan KH Abdurrahman No 31
itu, memiliki cara tersendiri dalam dalam menggelar ujian, yaitu dengan
menyediakan dua genset sekaligus.
Salah satu panitia UNBK, Muhammad
Muzaki mengatakan, pihaknya sengaja menyediakan dua genset sekaligus selama
pelaksanaan ujian. Langkah tersebut diambilnya untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan. “Sebenarnya satu genset sudah cukup. Tapi daya satu
genset membuat kami was-was. Apabila ada troble,
kami hanya bergantung pada genset itu, tidak ada yang lain lagi,” ujarnya.
Menurut Muzaki, genset yang dipakai
itu memiliki voltase yang sedang, yaitu 800 watt. Sementara ada 28 unit
komputer yang digunakan siswa. “Dengan jumlah daya sekian itu, kami harus
memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi,” imbuhnya.
Sementara itu, kepala IT Sekolah,
Misbahul Alif Hidayat mengatakan, langkah sekolah yang diambil menurutnya sudah
cukup tepat. Intensitas hujan yang terjadi kahir-akhir ini menurut Dayat,
membuat aliran listrik yang mengaliri sekolahnya cukup menjadi kendala. Hal itu
berimbas pada pelaksanaan simulasi UNBK yang digelar kemarin-kemarinnya. “Dalam
simulasi kemarin, kami kewalahan karena sering bermasalah pada listriknya,”
tutur Dayat.
Pelaksanaan UNBK jenjang SMK menurut
Dayat harus menjadi pembelajaran untuk lembaganya. Menurutnya, setiap sekolah
selalu mengharapkan suksesnya ujian. Namun hal itu tidak akan berjalan jika
tidak disikapi dengan serius. “Dengan penambahan genset itu, kita mempunyai
stok yang cukup untuk memasok kebutuhan listrik yang diperlukan,” tutur pria 27
tahun itu.
Meskipun ada penambahan genset, Dayat
tetap berharap, ujian bisa lancar tanpa adanya pemadaman. “Genset kan sebagai langkah antisipasi.
Harapannya kami sama dengan sekolah lainnya, yaitu tak ada pemadaman dan ujian bisa sukses,” pungkasnya. (mg2)
Komentar