Jtizen - Kenali media social dan gunakan secara bijak


 Jember, 24/4/19

Media Sosial (Medsos) menjadi hal yang tidak dipisahkan dalam kehidupan orang saat ini. Mulai dari yang tua sampe yang muda, remaja sampe dewasa. Seolah tak kenal usia, medsos mewarnai aktifitas setiap orang di dunia maya. Dari bangun tidur ngecek Wa, mau mandi update status di pesbuk. Sampai berangkat aktifitas pun, kurang afdzol rasanya kalau tidak selfi uplod ke Instagram.
Sebenarnya fungsi medsos pun beragam, tergantung penggunaan dan siapa yang menggunakan. Namun secara umum, fungsi medsos sebagai alat komunikasi dan memperoleh informasi. Sebagian dari mereka menfungsikan medsos untuk bisnis, promosi, branding. Bahkan sampai ke hal-hal negative. Semuanya jadi satu di medsos. Tergantung para penggunanya.

R.I.P BlackBerry Messangger (BBM), WeChat, KaokahTalk, Line, dan lain-lain.
Belakangan, beragam medsos saat ini masih mendapat tempat teduh di masyarakat dunia maya. Tentunya nama-nama medsos beken seperti WhatApps (WA), Instagram, Twitter, dan  Facebook. Itu mungkin yang masih eksis saat ini dan yang paling banyak dipakai oleh orang. Namun, medsos kan banyak, sebelum munculnya medsos itu, ada medsos yang eksistensinya mulai redup, bahkan nyaris punah dari peredaran deretan medsos.
Sebut saja mereka BBM dkk. Mungkin sebagian dari kita pasti bertanya-tanya. Kemana mereka selama ini, Kira-kira seperti apa sekarang keadaannya, apa sudah menyusul para pendahulunya seperti Friendster atau MIRc. Dan kira-kira apa komentar mereka yang sebelumnya pernah jatuh hati pada medsos-medsos (kuno) itu.

Medsos yang anti gangguan dan praktis, lebih banyak diminati
Bagi milenial, medsos lebih dari sekedar ruang komunikasi dan lahan informasi, tapi sudah menjadi tuntutan. Jika tyidak terpenuhi, milenial akan mencari pilihan-pilihan tertentu untuk memuaskan hasrat keingintahuannya. Terlebih, setiap saat dan setiap waktu, mereka akan mencari kemudahan, efisiensi, praktis, dan tak kalah penting ekonomis alias murah. Sekedar info aja, keberadaan BBM dkk dari info yang tertkahir didengar oramng adalah saham BBM dijual ke Android. Dan sketika itu, banyak orang beralih ke android. Dan dampak dari itu, banyak posisi Hape BBM mulai  tergantikan dengan android, hingga aplikasi medsos pun  tak luput dari bidikan android.
Hal itu dialami Mahbub Junaidi, salah seorang pemuda yang hobinya demen banget mantengin medsos setiap saat. dia mengaku sebelum teman-teman sebayanya memiliki akun BBM, dia sudah memilikinya terlkebih dahulu. “Dulu awal kuliah temen sekelas saya hanya satu dua yang punya salah satunya saya. Mereka rata-rata masih memakai hape nut tinut yang hanya busa internetan dan fb,an,” tuturnya.
Menurutnya, keberadaaan medsos seperti BBM dkk itu mulaikurang diminatio karena kurang praktis. Terutama untuk kantong pelajar yang semuanya serba ingin murah.  “Belum lagi ketika gangguan, BBM dijual katanya karena sering gangguan,” tutur pemuda 26 tashun itu. Dia bahkan rela membagi jatah uang makannya untuk supaya jatah beli kuota tetap berjalan.
Kalau mereka ada lagi, kira-kira akan ngehits seperti awal kemunculannya apa tidak ?
Mungkin sebagian orang akan sulit memprediksi kemungkinan. Tapi kalau sekedar berkomentar boleh lah. Seperti yang yang dikatakan oleh Ahmad Rofiki, salah seorang vlogger asal Panti yang tiap hari tidak pernah absent live di instangram. Menurutnya, medsos BBM dkk itu sudah tak akan mampu menggantikan posisi medsos saat ini.
Dengan total penggunaan mencapai 20 juta lebih, BBM dkk je;las diakuinya sudah gulung tikar. “Karena eranya sudah ganti. Dulu eranya BBM, Wechat dan lain-lain itu kurang bias menyesuaikian dengan perkembangan dan tunutan pengguna yang semakin beragam. Sekarang diganti eranya IG dan Whatsapps dll,” tuturnya.
Kalaupun bias muncul lagi, tak akan se familiar sepertti awalkali kemunculannya. Hal senada juga dikatakan oleh Sulisatul Hasanah, salah seorang mahasiswa pascasarjana IAIN Jember.
Menurutnya, kemungkinan BBM dkk akan muncul lagi tak akan lebuh dari 10 persen. “Kalaupun muncul, mungkin hanya bertahan beberapa bulan. Atau malah tidak sampaisebulan udah tenggelam lagi, tutur mahasiswi 26 tahun itu.  (mg2)

Komentar

POPULER

šŸ’”NARASI KADERISASIšŸ’” (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember