Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

*MERAWAT KEBHINEKAAN DENGAN NASIONALISME*

Gambar
*MERAWAT KEBHINEKAAN DENGAN NASIONALISME* _Oleh: Maulana Al-Fatih_ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺇِﻧَّﺎ ﺧَﻠَﻘْﻨَﺎﻛُﻢْ ﻣِﻦْ ﺫَﻛَﺮٍ ﻭَﺃُﻧْﺜَﻰٰ ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻛُﻢْ ﺷُﻌُﻮﺑًﺎ ﻭَﻗَﺒَﺎﺋِﻞَ ﻟِﺘَﻌَﺎﺭَﻓُﻮﺍ ۚ ﺇِﻥَّ ﺃَﻛْﺮَﻣَﻜُﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﺗْﻘَﺎﻛُﻢْ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﺧَﺒِﻴﺮٌ Artinya: _"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."_ Momentum kemerdekaan Republik Indonesia yang tepat pada tanggal 17 Agustus memberikan pelajaran kepada kita bahwa bangsa ini tidak terlahir dari ruang hampa, rentetan sejarah panjang mewarnai perjuangan para pahlawan yang telah membayar kemerdekaan dengan darah dan nyawa. bangsa dengan mayoritas muslim terbesar ini telah tumbuh dan berkembang pesat melalu

_*SAJAK KONTEMPLASI KEMERDEKAAN*_

Gambar
merdeka ... itu, omong kosong.!!!  lihatlah, pemimpin2 kita sedang asyik menikmati safari kesana kemari, seolah hutang ribuan triliun sperti cerita dongeng sebelum tidur. benarkah kita sudah merdeka ? lihatlah, ketika gundukan gedung gedung feodal asing semakin menjulang tinggi, sementara pribumi untuk sekedar mencari sesuap nasi harus banting tulang layaknya pekerja rodi. benarkah kita sudah merdeka ? lihatlah, ketika pusaka merah putih dikibarkan diseluruh pelosok negeri, mencerminkan seolah sangat nasionalis, sementara pancasila sebagai ideologi bangsa mulai disoal oleh kelompok anti pancasilais dan separatis. benarkah kita sudah merdeka ? lihatlah. ketika polemik sandiwara komedi kpk dan dpr, seolah memberi garam atas luka masyarakat terhadap kinerja pejabat elitis. benarkah kita sudah merdeka ? lihatlah, ketika anak anak kecil putus sekolah karna tak ada biaya, orang miskin meninggal dunia karna tidak ada biaya berobat. benarkah kita sudah merdeka ? lihatlah. ketika oran

SELAMAT DATANG KEMATIAN

Gambar
_*SELAMAT DATANG KEMATIAN*_ suatu kesempatan yang langka dapat bertemu dengan Prof. Drs. Yudian, Phd. (rektor UIN SUKA Yogyakarta) dalam acara ngopi bareng sharing2 pengalaman beliau selama merintis karier mulai dari menjadi kader PMII sampai ke Harvard University USA. Prof. Yudian, begitulah sapaan akrab beliau, terlahir dari keluarga miskin namun tidak semiskin usahanya dalam mencapai setiap mimpinya. sosoknya yang ramah dan sedikit humoris menjadikannya banyak disegani orang, bukan hanya dari kalangan selevelnya, tapi juga kalangan temen2 aktifis, termasuk sahabat2 PMII IAIN Jember yang berkesempatan menimba pengalaman beliau disela2 kesibukannya. alumni UGM ini membocorkan sedikit resep rahasianya kenapa beliau sampai melanglang buana menjelajahi tak kurang dari lima benua. selama merintis karier, sholat hajat menjadi menu wajib bagi beliau untuk mengais ridhoNya, ketaqwaan bagi beliau tidak hanya sekedar _amar maruf nahi munkar,_ lebih dalam lagi, ngopi sambil duduk bareng pu

Nasionalisme dan Islam itu ada.!!!

Gambar
Nasionalisme dan Islam itu ada.!!! Peran ummat Islam dalam mengukir sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia memang tidak bisa dikesampingkan, khususnya perjuangan yang dimotori oleh kalangan kyai dan santri yang memiliki peran dan jasa besar atas perjalanan bangsa Indonesia selama ini, menjadi sangat ironi jika peran dan jasa jasa mereka lenyap dari sejarah bahkan tidak tercatat dalam buku buku sejarah yang dipelajari di bangku sekolah tingkat dasar sampai menengah, sejarah seharusnya menjadi identitas dan pijakan untuk generasi penerusnya untuk turut serta melanjutkan perjuangan mewujudkan cita cita bangsa. Bangsa yang besar tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang yang diperjuangkan melalui nyawa, pertumpahan darah dan air mata, keberadaan sejarah perjuangan bangsa Indonesia hari ini layak mendapat perhatian khusus bagi mereka yang menolak lupa akan sejarah, agar kelak melahirkan sikap cinta tanah air (nasionalisme) bagi seluruh warga negara, tapi apalah daya jika sejarah mulai