Kurangi Angka Pengangguran, Bekali Masyarakat dengan Keterampilan



SIAP KERJA : Belasan peserta pelatihan menerima sertifikat usai mengikuti pembekalan di BLK Komunitas Kaliwining Selasa kemarin, (23/4).
RAMBIPUJI - Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Annuriyah Kaliwining memiliki cara tersendiri dalam mengentaskan tingkat pengangguran di desa. Dengan menggelar pelatihan las listrik, belasan masyarakat direkrut untuk mendapatkan pelatihan selama satu bulan penuh. Hal itu dilakukan untuk membekali mereka agar memiliki kompetensi keahlian di bidang las listrik.
Ketua BLK komunitas Annuriyah Ihwan Huda al-Mujib mengatakan, pelatihan tersebut merupakan progam dari Kemenaker yang salah satunya adalah BLK Komunitas. Menurutnya di tahun 2018, ada 75 BLK se Indonesia yang salah satunya ada di Annuriyah Kaliwining tersebut. "Dari 75 itu dibagi menjadi empat keahlian, menjahit, otomatif, las dan komputer. Dan kami memilih keahlian las itu," ujarnya.
Dengan keahlian las itu, BLK tersebut menginduk pada BLK besar di Semarang. Dia juga merekrut seorang instruktur las listrik yang telah bersertifikasi nasional dari Balai besar Serang Banten. Ihwan mengaku, pada progam pelatihan perdananya itu, antusias masyarakat sekitar cukup tinggi. Hal itu dibuktikannya dengan keterlibatan 16 peserta pendaftar pelatihan gelombang pertama.
Sebulan penuh para peserta ditempa dengan pelatihan tentang keahlian las. Tidak hanya itu, mereka juga diberikan materi interprener dan etika kerja. Ihwan juga memprioritaskan masyarakat yang tinggal di sekitar BLK. "Untuk gelombang awal ini, peserta rata-rata lulusan SMP, SMA dan pengurangan," imbuhnya. Dari sekian peserta itu menurutnya, bahkan ada salah satu peserta dari kalangan bapak-bapak yang telah lanjut usia.
Untuk selanjutnya, pihaknya akan membuka kembali gelombang kedua pada 29 akhir april mendatang. Namun menurutnya gelombang kedua telah penuh dan berencana akan membukan pendaftaran lagi untuk ketiga ketiga.
Selama menunggu mendapat pekerjaan tetap, para peserta tetap diperkenankan untuk mengasah kemampuannya  "Kedepannya nanti, kita mencoba ambil pesanan dari masyarakat. Mereka kami fasilitasi karena belum memiliki modal dan alat-alat," tutur dosen Polije Jember itu.
Fasilitas yang didapatkan oleh peserta selama pelatihan hingga penutupan, lanjut Ihwan cukup banyak. Diantaranya, mereka tiap peserta mendapatkan sepatu. ATk, seragam, jatah makan siang dan uang pesangon ketika usai pelatihan.
Abdur Rahim, salah seorang peserta mengaku, dia sengaja pelatihan tersebut untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan lebih ringan. Pria 56 tahun itu sebelumnya kerja sebagai buruh cuci mobil bus di sekitar terminal."Harapannya juga untuk memotivasi yang muda-muda untuk semangat bekerja," tutur bapak tiga anak itu. (mg2)

Komentar

POPULER

đź’ˇNARASI KADERISASIđź’ˇ (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember