Sebulan Jelang Ramadhan, Pedagang berharap sembako kembali normal
photo by maulana-al fatih |
SEMBAKO NAIK : Pedagang mulai keluhkan harga barang
kebutuhan pokok di Pasar Tanjung Jember perlahan naik.
Sebulan
Jelang Ramadhan, Pedagang berharap sembako kembali normal
Harga Pada Bawang Merah dan
Putih Dianggap Pedagang Menjadi Kenaikan Terbanyak.
JEMBER, 6/4/19 – Pedagang sembako di Pasar Tanjung Jember
mulai dipusingkan dengan kenaikan harga-harga barang. Dengan kenaikan yang
cukup signifikan, membuat sejumlah pedagang mulai resah untuk melanjutkan melapak
di pasar yang telah berdiri puluhan tahun itu.
Seperti yang dikatakan oleh Sugik, salah
seorang pedagang sembako asal Gebang. Menurutnya, kenaikan harga-harga sembako
cukup berpengaruh terhadap penghasilannya. “Kalau harga-harga naik, banyak
pelanggan saya yang kabur mas.”
tuturnya.
Sugik pun menceritakan sejumlah
barang-barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan. “Saat ini yang paling
sering naik itu bawang merah, bawang putih, dan lombok besar,” ujar Sugik.
Barang-barang tersebut menurutnya yang paling banyak dicari orang. “Karena
banyak dicari itu menjadi kesempatan pengepul untuk nyetok sendiri. Nanti
ketika mulai lanka, mereka lepas harga sesuka hati,” imbuhnya.
Pedagang bumbu dan sayuran itu juga
menceritakan kenaikan sembako saat ini menurutnya sangat tajam. “Seperti bawang
putih, kemarin-kemarinnya masih Rp 22-23 ribu perkilo. Sekarang Rp 31 ribu
perkilo yang super,” tuturnya. Dengan kenaikan seperti itu, Sugik tetap
berharap harga keseluruhan sembako bisa tetap normal. Karena menurutnya ketika
menjelang ramadhan nanti hingga usai, barang dagangannya itu menjadi incaran
orang banyak.
Kenaikan harga tersebut juga diikuti oleh
harga bawang merah yang mengalami kenaikan yang sama. Seperti yang diungkapkan
oleh Ahmadi, 43. Menurutnya, kenaikan harga itu bisa dipengaruhi oleh kondisi
cuaca yang menyebabkan kualitas barang menjadi kurang baik. “Bulan kemarin bawang
merah berkisar Rp 18-20 ribu perkilo. Sekarang sudah tembus Rp 38-40 ribu perkilo,
itu yang super,” ujarnya.
Pedagang yang hanya menjual bawang merah
dan putih itu mengaku cukup lama menjual bawang. Selama dia jualan menurutnya,
tak pernah ada kenaikan seperti bulan-bulan ini. “Saya ngambil dari pengepul,
tidak dari petani langsung. Yah kalau
terus-terusan naik, saya kesulitan memutar modal,” ungkapnya kepada Radar
Jember.
Dia juga menaruh harapan besar ketika
menjelang ramadhan nanti harga-harga dagangannya bisa tetap stabil. “Harga naik
gak papa. Tapi ndk harus banyak-banyak. Yang penting saya tetap bisa jualan, punya
pemasukan dan pelanggan tidak kabur,” pungkasnya (mg2)
Komentar