Sebulan mengabdi, Fokuskan Progam Kerja Pada Strategi Pemasaran Melalui Media.
|
Serah Terima: Penarikan
Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember di Pendopo Kecamatan Balung.
BALUNG, 28/02/19 -
Pemerintah Kecamatan Balung mengapresiasi mahasiswa yang telah melakukan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di daerahnya. Hal tersebut disampaikan dalam acara penarikan
mahasiswa KKN pada Kamis, 28/02. Dalam acara itu, apresiasi diberikan kepada
mahasiswa atas dedikasinya, telah membantu mengembangkan strategi pemasaran
produk kerajinan masyarakat melalui media.
Camat Kecamatan Balung,
Widayaka mengatakan, sejak awal,
pihaknya meminta mahasiswa KKN untuk membuat progam kerja yang sesuai dengan
potensi desa. Menurutnya, desa-desa di Kecamatan Balung memiliki potensi industri
handicraft dengan skala besar. “Selama
ini, kami sering mendapat laporan tentang kegiatan mahasiswa. Mereka rata-rata
membantu perihal kerajinan desa dan mengajar”, ujar Widayaka.
Widayaka juga mengucapkan
terimakasih kepada pihak kampus, jajaran kepala desa, serta mahasiswa yang
hadir, atas kerjasamanya mendampingi masyarakat selama satu bulan kemarin.
Pihaknya terus mengupayakan, apa yang telah dikerjakan oleh mahasiswa KKN,
mampu diteruskan oleh masing-masing perwakilan desa yang hadir pada saat itu.
“Tentunya capaian ini tidak terhenti disini. Kita perlu terus
mengembangkannya”, tambah Widayaka.
Perwakilan Lembaga Pusat
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unmuh Jember, Nurul Qomariyah,
pihaknya mewakili kampus beserta mahasiswa, menyampaikan permintaan maaf kepada
seluruh jajaran kepala desa dan kecamatan. “Kami banyak berterima kasih sudah
disambut dan diterima disini. Semoga apa
yang sudah dilakukan oleh mahasiswa, mampu memberikan manfaat lebih”, tutur
Nurul.
Sementara menurut Bagus,
salah seorang mahasiswa KKN yang ditempatkan di Desa Tutul mengatakan, selama
menjalankan progam kerja, dia lebih banyak membantu pembukuan kerja, penggunaan
media untuk pemasaran, dan lain-lain. “Sebenarnya ada progam kerja lain
seperti, mengajar, memperbarui batas dusun dan desa. Namun kesemuanya kita utamakan
pada manajemen pemasaran”, ujar pemuda asal Wuluhan itu. (mg/maul)
Komentar