Salurkan Bantuan Tunai : PKH Prioritaskan Keluarga Yang Menempuh Pendidikan.


FOTO : MAULANA AL-FATIH
Cair : Ratusan warga bergantian menerima bantuan berupa uang tunai di Kantor Kecamatan Ambulu.
  
AMBULU, 26/02/19 - Kelompok kerja Pendamping Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Ambulu mulai salurkan bantuan. Bantuan itu mengutamakan masyarakat yang anggota keluarganya tengah menempuh jenjang pendidikan dasar, seperti SD/MI sederajat, SMP/MTs sederajat, dan SMA/MA sederajat. Bantuan yang berupa uang tunai tersebut, dicairkan melalui rekening dan ATM bank BNI.

Wakil Koordinator PKH Kecamatan Ambulu, Slamet, mengatakan, pencairan bantuan tunai tersebut merupakan tahap akhir dari pencairan tahun anggaran 2018. Menurutnya, tahun 2018 ada 1021 keluarga penerima bantuan yang dicairkan melalui empat tahap, namun karena adanya kendala pada administrasi, pencairan bantuan tersebut molor hingga 2019. “Penyebab kemoloran ini, banyak disebabkan oleh data kependudukan warga yang belum valid”, ujar Slamet.

Slamet menambahkan, pencairan bantuan tahap akhir itu memprioritaskan untuk pendidikan. Menurut dia, sesuai data di lapangan menunjukkan, banyak masyarakat yang anggota keluarganya tengah menempuh jenjang pendidikan. Dia juga mengatakan, selain kriteria pendidikan, ada kriteria lain yang dianggap layak menerima bantuan. Diantaranya, ibu hamil, balita, lansia, dan disabilitas.

Sementara besaran bantuan yang dicairkan, berkisar antara Rp 250.000 – 266.000. Nominal tersebut menurut Slamet akan meningkat pada tahun 2019, dari yang sebelumnya sekitar Rp 250.000 menjadi sekitar RP 250.000 – 500.000, menyesuaikan dengan jenjang pendidikan. “Dengan jumlah tersebut, tentu bertambah tugas kami. Agar penggunaan bantuan tersebut tepat guna”, tambah Slamet.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Yuyun, koordinator PKH Kecamatan Ambulu. Menurut dia, pada tahun 2019 sekarang, pencairan bantuan tunai menyesuaikan dengan jumlah anggota keluarga. “Jika dalam sebuah keluarga terdapat tiga orang anak yang semuanya bersekolah, maka ketiganya mendapat bantuan semua”, tutur Yuyun.

Lanjut Yuyun, pihaknya telah melakukan penyuluhan terhadap semua Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebelum hari pencairan saat itu. Langkah tersebut diupayakan, agar masyarakat bisa memanfaatkan bantuan dengan sebaik mungkin. 

“Kami setiap bulan ada FDS (Familiy Development Session, red), salah satu materinya ada pengelolaan keuangan, pengasuhan anak, dan lain-lain. Semua itu ada di sebuah modul”, pungkas Yuyun. (mg/maul)

Komentar

POPULER

💡NARASI KADERISASI💡 (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember