Ingin Dirikan Wisata Literasi


FOTO : MAULANA AL-FATIH
Inspiratif: Abdul Adzim 26, Seniman muda penggagas Gubuk Pustaka Ndalung (GPN) Ajung Jember. 08/01/19

AJUNG- Abdul Adzim, 26, warga Desa Limbungsari, Kecamatan Ajung, merupakan seniman dan penggiat literasi. Ketertarikannya terhadap seni dan budaya, menginspirasi dirinya mendirikan komunitas belajar yang yang diberi nama, Gubuk Pustaka Ndalung (GPN) Ajung, yang telah menjadi taman belajar, bermain, dan berkarya bagi anak-anak di sekitar rumahnya.

Didirikannya komunitas belajar pada 5 Mei 2015 ini, menurut Adzim, karena di kampungnya banyak anak-anak remaja yang mengonsumsi miras atau narkoba. Mereka rata-rata lulusan SMA dan SMP yang kerja serabutan, menjadi kuli bangunan, jaga toko, dan lain-lain.

Melihat kondisi sosial para remaja di kampungnya tersebut, membuat jiwa sosialnya tergerak, untuk mendirikan GPN tersebut.
“Sebelumnya di sini, banyak anak yang menghabiskan waktu dengan gadgetnya.Jarang berinteraksi dengan teman sebayanya”, ujar Adzim. 

Dia juga menjelaskan, kebiasaan anak yang demikian sebenarnya kurang manfaat, serta menumpulkan bakat dan minat anak karena kecanduan mereka dengan gadget.
Menurut Adzim, langkah pertama, dia mengajak anak-anak bermain di rumahnya. 

Setelah mereka terbiasa bermain dan berkumpul dengan teman sebayanya, dia mulai menyelipkan permainan dengan buku-buku bacaan, seperti novel, cerpen dan lain-lain. “Awalnya saya ajak dua sampai tiga anak, hanya untuk bermain saja. Dari situ banyak anak-anak yang lain mulai tertarik untuk bergabung”, tutur pemuda yang mengidolakan Ayah O’ong (Gus Fatchurrahman, pemilik sanggar di8 Glantangan, Tempurejo).

Dia mengakui, selama masa menggagas taman baca tersebut, banyak kendala yang ditemui. Dia sering jadi pembicaraan orang tua anak, yang sering kendala pada masalah anggaran ketika ingin mengadakan kegiatan.

Dia juga mengaku, kegiatannya selama ini banyak didukung oleh para relawan dari mahasiswa, yang banyak membantu menyumbang buku bacaan, ikut mengajar, dan keperluan permainan lainnya.
Menurut  mahasiswa semester akhir di IAIN Jember ini, dia sendiri memiliki sekitar 20 anak dalam komunitas yang dibimbingnya.

Sempat beberapa kali tampil dalam ajang kompetisi dan menyabet penghargaan dalam beberapa kategori lomba, seperti teater, membaca puisi, dan lain lain,
Dia berharap, ke depan, GPN mampu menjadi Wisata Literasi seperti Tanoker Ledokombo, yang sudah lebih dulu mengawali. 

“Apa yang telah saya capai bersama anak-anak, juga berkat bantuan relawan. Kami masih berusaha sendiri dengan kondisi yang serba kekurangan ini”, pungkas Adzim. (mg4/sh)

Komentar

POPULER

đź’ˇNARASI KADERISASIđź’ˇ (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember