Kepala MI Diharapkan Maksimalkan Tupoksinya
|
Khidmat
: Puluhan Kepala Madrasah Ibtidaiyyah se-Kecamatan Balung dan Jenggawah ikut mengikuti workshop yang diadakan oleh KKMI dan Kemenag
Jember.
BALUNG- Untuk mengawal kebijakan PMA No 24 Tahun 2018, tentang
tugas pokok
dan fungsi (Tupoksi) kepala madrasah, Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI)
Kecamatan Balung dan Jenggawah mengadakan workshop.
Acara yang berlangsung selama tiga hari
di Aula MIN 02 Jember tersebut, ditujukan
untuk membekali kepala madrasah dalam menjalankan perannya. 8-10/2
Dalam peraturan
tersebut, setiap guru akan memiliki rapor, termasuk kepala madrasah. Selain
itu, tugas utama kepala madrasah sebagai manager, supervisi pembelajaran dan
pembimbing, membuat sejumlah kepala madrasah mengeluh.
Namun
tugas ganda dikeluhkan oleh sebagian kepala masdrasah tersebt. Salah satunya adalah
Wakil MI Bustanul Ulum
Balung Lor, Dessy Pradita. Tugas ganda
seorang kepala madrasah tersebut, kata dia, justru menghambat tugas utama
seorang kepala. “Dengan adanya rapot
tersebut, kepala madrasah minimal harus memiliki jadwal mengajar minimal enam
jam tatap muka”, ujar Dessy.
Menurut
Dessy, dengan jumlah jam
mengajar yang sekian, tentu mempengaruhi tugas utama kepala madarasah sebagai
manager dan supervisor. Hal itu disampaiken Dessy, dalam workshop yang dihadiri dihadri Ketua
Kelompok Kinerja Pengawas Madarasah(Pokjawas) Kemenag Jember, Zurni.
Zurni
menjelaskan, banyak peran
dari kepala madrasah yang perlu diluruskan.
“Setiap laporan, di Pendma selalu menumpuk,
setelah kita cek, ternyata banyak kesamaan”, ujar Zurni. Dia juga menyayangkan,
administrasi dan pelaporan tiap lembaga yang dibuat oleh kepala madrasah dengan
operator, sering kali ada persamaan dengan madrasah-madrasah lain.
Pihaknya juga menginginkan adanya kordinasi
antara pengawas dengan kepala madrasah untuk menghindari kesalahan dalam setiap
pengambilan kebijakan. Tugas utama seorang kepala, kata dia, merencanakan,
melaksanakan,
dan mengevaluasi. “Itu pun
harus dilakukan dengan dukungan semua pihak”, tambah Zurni.
Dia
menginginkan workshop yang dihadiri oleh 68 kepala madrasah dari
34 lembaga MI se-Kecamatan Balung dan Jenggawah tersebut, juga menjadi momen
silaturrahmi antara madrasah, sekaligus membangun kordinasi untuk kemajuan-kemajuan
madrasah ibtidaiyah kedepannya. (mg4/sh)
Komentar