Jalan Berbatu, Warga Pilih Lewat Perkebunan.
|
Kurang Terawat: Jalan penghubung antar desa masih
menggunakan tumpukan batu.
BANGSALSARI, 06/01/19 - Kondisi
jalan yang menghubungkan antara Desa
Tugusari dan Desa Sumbercanting cukup memprihatinkan. Jalan sepanjang empat kilo
meter itu tersusun dari bebatuan berukuran sedang. Dengan kondisi tersebut,
masyarakat sekitar lebih memilih jalan setapak di area perkebunan sebagai akses
penghubung kedua desa.
Selain
berbatu, jalan yang membelah perkebunan PTPN itu juga tidak adanya lampu
penerangan. Hal itu sudah lama dieluhkan oleh masyarakat setempat, terutama
masyarakat yang setiap harinya bekerja di perkebunan. Ketika musim hujan, jalan
di perkebunan juga sulit dilalui.
Iwan,
37, seorang warga asal Desa Tugusari mengaku, jalan pengubung dua desa itu
menjadi urat nadi perekonomian masyarakat sekitar. Menurutnya, jika pemerintah
setempat ingin membangun perekonomian desa lebih baik, maka langkah pertama
adalah memperbaiki jalan tersebut.
“Jika
pemerintah kedua desa dan PTPN bisa bekerja sama, tentu tidaklah sulit untuk
memperbaiki jalan itu”, ujar Iwan. Dia juga menjelaskan, jika perbaikan jalan
itu dilaksanakan, masyarakat sekitar akan spontan ikut membantu.
Hal
serupa juga diungkapkan oleh Imam Bukhori, salah seorang Kepala Yayasan Ihyaus
Sunnah Desa Sumbercanting, dia menjelaskan, kondisi jalan yang kurang terawat
itu membuatnya kesulitan dalam menjaring siswa.
“Lokasi
lembaga pendidikan di daerah pegunungan memang kurang diminati. Padahal
lokasinya sejuk dan banyak potensi yang bisa dikembangkan” tutur pria yang
akrab disapa Ustadz Imam tersebut.
Imam menambhakan,
pihaknya pernah mengupayakan permohonan bantuan ke dinas pemerintahan untuk
perbaikan jalan, namun masih belum ada tanggapan. “Kita sering kita ajukan
bantuan, seperti ke dinas perhubungan, PU Binamarga. Namun belum ada hasil”,
pungkas Imam. (mg/maul)
Komentar