Produksi Buah Naga Melimpah, Pedagang Banting Harga
|
JEMBER, 23/01/19 - Menurunnya
harga buah naga akhir-akhir ini membuat sejumlah pedagang buah banting harga,
Penurunan ini terjadi seiring dengan meningkatnya produksi buah naga dari
petani. Jika sepekan sebelumnya harga buah mencapai Rp 12-15 perkilo, kini buah
naga hanya di jual Rp 10 ribu per empat kilo.
Hampir seluruh buah naga yang dijual oleh pedagang
adalah buah yang didatangkan dari Banyuwangi yang sedang mengalami musim panen.
sejumlah pedagang mengaku terpaksa, membuang atau untuk pakan sapi jika buah
naga mulai busuk. Penyebab buah cepat
membusuk ini dikarenakan pengaruh cuaca dan tidak tahan air.
Salah satu pedagang buah naga, Didik dan Doni asal
Desa Jenggawa yang menjual dengan harga RP 10 ribu per kilo menjelaskan,
penjualan buah naga dengan harga murah ini terpaksa dilakukan, karena stok dari
pengepul cukup banyak, sehingga harus mengimbangi dengan jumlah permintaan
pasar.
“kalau ini tidak dijual cepat, dua atau tiga hari akan
membusuk, malah semakin rugi”. Tutur Doni.
Dia juga menjelaskan, menurunnya
harga buah bisa sangat menguntungkan terhadap pendapatannya, tetapi jika kalah
bersaing dengan pedagang lain, buah tersebut justru dibuang dan menjadi pakan
sapi.
Kejadian serupa juga dialami oleh Ahmad Faisol,
pedagang buah naga asal desa Rambigundam kecamatan Rambipuji, dia menjual buah
tersebut Rp 10 ribu per lima kilo. Menurutnya, buah naga yang didatangkan dari
Banyuwangi hanya mampu bertahan antara 3-5 hari, berbeda dengan buah naga yang
diambil dari daerah Jember, yang mampu bertahan sampai satu minggu.
“Buah ini tidak bisa bertahan lama, berbeda dengan
buah yang diambil di daerah Jember, hanya saja di Jember belum musim panen”. Ujar
Ahmad Faisol. Dia juga menambahkan, jika buah naga dari Jember lebih stabil
harganya karena tidak bisa dipanen disetiap musim, harganya mencapai 10-13 ribu
perkilo.
Meskipun harga turun, Minat masyarakat terhadap buah
naga semakin tinggi, hal itu juga diakui oleh Ahmad Faisol yang menjajakan
dagangannya di depan Dira Balung, “Kemarin libur sehari, sekarang menjajakan
lagi buah ini, sekian kwintal ini sudah mulai habis terjual.” Imbuh Ahamad
Faisol. (mg/maul)
Komentar