Poles Kreatifitas Mahasiswa dengan Jurnalistik
FOTO : MAULANA AL-FATIH |
Diskusi: Arif Sugiartani mendampingi diskusi mahasiswa
sebagai usaha mengasah kreatifitas melalui jurnalistik.
KALIWATES,01/03/19 - Dalam mengembangkan kreatifitas mahasiswa, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam (Febi) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember
mengadakan pelatihan jurnalistik. Acara yang dilaksanakan di Gedung Febi lantai
III itu, dikemas dalam bentuk diskusi. Dengan didampingi oleh salah satu dari
perwakilan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Jember, puluhan
mahasiswa tersebut dibekali dengan diskusi materi seputar jurnalistik.
Pelatihan
yang berlangsung pada jum’at 01/03 tersebut, diikuti oleh perwakilan aktivis
intra febi dan aktivis ekstra sebagai peserta undangan. Menurut Faizuddin Faiz,
salah satu panitia sekaligus moderator dalam acara tersebut mengatakan, pemilihan
peserta yang terdiri dari kalangan aktivis adalah bagian dari strategi panitia.
Menurutnya, para aktivis intra mempunyai pengaruh besar dari setiap komunitas
mahasiswa yang ada. “Mereka sering menghidupkan organisasi. Tentu mereka bisa
menjadi penggerak terhadap mahasiswa yang lain”, ujar Faiz.
Lanjut
Faiz, pihaknya bersama fakultas menginginkan adanya budaya literasi yang terus
berkembang dikalangan mahasiswa. Salah usaha tersebut adalah dengan menekan
potensi mahasiswa untuk tertarik dalam dunia tulis menulis. “Menulis adalah
bekerja untuk keabadian. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia
tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah”, ucap pria
yang juga sebagai dosen di febi.
Hal itu juga dibenarkan oleh Dekan Febi IAIN
Jember, Mohammad Chotib, menurutnya, mahasiswa saat ini perlu mendalami dunia
jurnalistik serta mengetahui penyebaran informasi yang cepat. “Mahasiswa IAIN
jember khususnya febi harus bisa nulis. Untuk bisa nulis tentu mereka harus
banyak baca”, tutur Chotib.
Dia juga berharap, dengan hadirnya teman-teman PWI yang mendampingi diskusi mahasiswanya, dapat memberikan bekal berupa ketajaman analisa. Sehingga harapnya bisa terhindarkan dari berita hoax. “Arus berita begitu cepat. Jika kita dan mahasiswa lengah dalam menganalisa, bisa jadi termakan berita hoax”, tambah Chotib.
Dia juga berharap, dengan hadirnya teman-teman PWI yang mendampingi diskusi mahasiswanya, dapat memberikan bekal berupa ketajaman analisa. Sehingga harapnya bisa terhindarkan dari berita hoax. “Arus berita begitu cepat. Jika kita dan mahasiswa lengah dalam menganalisa, bisa jadi termakan berita hoax”, tambah Chotib.
Arif, salah seorang pemateri
dari perwakilan PWI Jember menjelaskan, dalam diskunya bersama mahasiswa, ada
beberapa poin penting yang disampaikan. Diantaranya yang berkaitan dengan
dasar-dasar jurnalistik. “Konsep utama yang harus beres dalam jurnalistik adalah
masalah lead. Jika pada bagian awal
ini selesai, selebihnya tinggal menjabarkan”, ujar Arif. Selain menyampaikan
materi jurnalistik, dia juga membekali mahasiswa dengan berbagai cara
menganalisa sebuah berita dari bermacam sumber.
Siyanto,
salah satu mahasiswa prodi akuntansi syariah febi mengaku, dia sangat bersyukur
bisa hadir dalam forum tersebut. Baginya, dunia tulis menulis mutlak dibutuhkan
sebagai seorsang aktivis. Selama ini dia mengaku kurang begitu tertarik dalam
menulis karena jarang membaca. “Awalnya saya ragu untuk hadir di acara ini.
Namun karena dipaksa, saya banyak belajar banyak hal dari sini”, ucap Mahasiswa
semester lima tersebut.
Dia
juga membenarkan, segala sesuatu yang positif tidak cukup dengan adanya
motivasi, namun perlu juga adanya dorongan. Termasuk dorongan dari fakultas
untuk mengembangkan kreatifitas mahasiswa melalui acara ini. “Saya berharap
acara-acara sejenis ini dapat kemabli diadakan oleh pihak fakultas”, imbuh
Siyanto. (mg/maul)
Komentar