Ritual Jelang UN
Photo by Maulana al-Fatih |
BAKTI SUCI : Ritual
sungkem dan membasuh kedua kaki ibu dilaksanakan oleh siswa SMK Nurul Ulum
Panti.
Restu
Orang Tua Masih Dianggap Keramat
Dipercaya bisa
mendatangkan keberkahan, ritual sungkem dan membasuh kaki rutin dilaksanakan
setiap tahun menjelang ujian.
PANTI, 22/3/19 - Sekolah
yang hidup di lingkungan pesantren, memiliki cara tersendiri dalam menyiapkan
siswa-siswinya menghadapi ujian nasional. Salah satunya adalah dengan menggelar
ritual sungkem dan membasuh yang
dipercaya bisa mendatangkan keberkahan.
Seperti
yang dilakukan oleh siswa SMK Nurul Ulum
Desa Kemuning Lor Kecamatan Panti. Menjelang ujian nasional tingkat SMA
sederajat pada Senin 25/3 mendatang, pihak sekolah menggelar doa bersama yang
dikemas dengan sungkem dan membasuh kaki.
Acara melibatkan orangtua dan siswa tersebut,
dimaksudkan untuk doa bersama dan meminta restu kedua orangtua, agar anak-anak
mereka diberikan kemudahan ujian dan kelulusan.
Kepala
Sekolah SMK Nurul Ulum, Mahrus Sadikin mengatakan, acara tersebut rutin digelar
setiap tahun menjelang ujian. Menurutnya, ritual tersebut sangat ampuh
membangun kedekatan emosional antara orang tua dengan anak.
Mahrus sendiri pun
meyakini, dengan sungkem dan membasuh kaki yang dilakukan siswanya itu, bisa
mendatangkan keberuntungan terhadap kehidupan anak sebagai siswa. “Salah satu
pengaruhnya adalah pada aspek psikologis siswa,” ujar Mahrus.
Mahrus
juga menjelaskan, acara tersebut dijadikan sebagai pembelajaran ahlak para
siswanya. Selama ini, dia sengaja mengadakannya setiap tahun karena banyaknya
pemberitaan di media tentang bobroknya ahlak pelajar SMK.
“Meskipun siswa kami
dari pesantren, bukan nberarti mereka akan terjamin ahlaknya. Namun kami selalu
berupaya keras untuk membimbing ahlak mereka,” imbuh pria kelahiran Situbondo
itu.
Selain
menyiapkan bekal mental para siswanya, Mahrus pun tak lupa menitipkan pesan
kepada seluruh walimurid yang hadir di acara tersebut. “Kami mengharapkan
kerjasamanya para orangtua untuk senantiasa menjaga. Baik itu sebelum ujian
atau setelahnya,” ujar Mahrus dihadapan para orangtua yang hadir.
Sejumlah
wali murid mengatakan, acara yang digelar di halaman sekolah itu menjadi
kesempatan lanka antara orang tua dengan anaknya. Hal itu diakui oleh Maria,
salah seorang wali murid dari siswi bernama Umi Kulsum.
Menurutnya, jika di
rumah, anaknya itu sangat enggan untuk sungkem apalagi membasuh kedua kakinya.
“Lebaran pun belum tentu anak saya
mau sungkem. Makanya saya beryukur sekolah bisa mengadakan acara semacam ini,”
tutur ibu 42 tahun itu.
Maria
juga berharap, acar tersebut dapat terus dilaksanakan setiap tahun. “Orangtua
disini banyak yang kerja di kebun dan sawah mas.
Bisa hadir di acara ini, saya sangat senang karena bermanfaat buat anak
saya,” ungkap Maria kepada Radar Jember. (mg2)
Komentar