Ingin Pertahanakan Tradisi Juara Hingga Level Internasional
Photo by Maulana al-Fatih |
PERCAYA
DIRI : (Dari
kanan) Tatis, Dimas, Andre, dan Kholid tengah memamerkan beberapa koleksi mobil
listrik buatan timnya.
JEMBER,13/03/19 – Perkembangan dunia otomotif
selalu menyuguhkan terobosan baru yang memberikan warna pada otomotif masa
depan. Termasuk yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam
komunitas Tekun dan Teliti (Titen).
Komunitas yang dimotori mahasiswa Fakultas
Teknik Universitas Jember itu, memiliki kegemaran khusus yang sesuai dengan
kompetensinya, yaitu merakit mobil jenis listrik. Dari tahun-ketahun, hasil
kreasi komunitas Titen telah banyak menyabet sejumlah gelar dan penghargaan di
beberapa kompetisi nasional maupun internasional.
Kepala
Devisi managerial, Tanu, mengatakan, komunitas yang berdiri pada 2008 itu
diawali dari sebuh event kompetisi skala nasional. Dengan berbekal kekompakan
dan dukungan dari kampus, dia bersama rekan-rekannya merasa tergerak untuk
mengikuti. “Awalnya komunitas ini dimotori oleh beberapa mahasiswa. Namun
lamban laun, Titen terus mengalami regerasi dan dikenal hingga saat ini,” ujar
Tanu.
Selama ini menurut Tanu,
jumlah anggota sekitar 30 mahasiswa, dan para alumni ada sekitar 80 orang.
Jumlah itu menurutnya didapatkan dari sistem seleksi yang ketat, menurutnya,
tidak semua mahasiswa bisa masuk komunitas itu.
“Pintar itu nomor sekian. Yang
dibutuhkan dalam Titen adalah adalah mereka cerdas, ulet, serta telaten,” imbuh
Tanu. Dalam sistem perekrutan, lanjut Tanu, banyak banyak tahapan seleksi.
“Pertama tes tulis, lalu tes kompetensi. Setelah itu baru tes mental atau
loyalitas mahasiswa untuk komunitas ini,” tutur mhasiswa kelahiran Banyuwangi
itu.
Kepengurusan saat ini yang
didominasi oleh mahasiswa angkatan 2015 cukup membuat mereka sedikit kerepotan.
Hal itu juga diakui Tanu. Waktu kuliah mereka yang dijatah hanya sepuluh
semester, membuat dia bersama rekan-rekannya berambisi besar untuk menyabet
gelar di setiap kompetisi. Banyak kompetisi bergengsi sempat diikuti oleh
Titen.
Diantaranya, Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) oleh Politeknik
Negeri Bandung, Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) oleh Kemenristekdikti, Brawijaya Electric Vehicle (Bevel) oleh
Universitas Brawijaya Malang. Sedangkan untuk skala nasional, Titen sempat
tampil menjadi 11 besar se-Asia dalam ajang Shell
Eco Marathon Asia di Filiphina.
Salah satu anggota penasehat
Komunitas Titen, Murdiono, membenarkan, selama ini kompetisi yang sering
diikuti oleh komunitas Titen lebih banyak bersifat skala nasional. Dalam
kompetisi tersebut menurutnya, ada kebanggan tersendiri saat mewakili almamaternya
tampil dipanggung nasional. “Bahkan kami yang tampil di Filiphina itu, mewakili
Indonesia dengan beberapa tim dari kampus lain,” tutur Murdiono.
Dari sekian
kompetisi itu menurutnya, ada beberapa kategori yang diperlombakan. Antaralain
seperti, mobil listrik tercepat, mobil listrik hemat (efisiensi), kekuatan
jarak pedal gas, akurasi rem, kekuatan dalam tanjakan, dan akselerasi di jalan
zig-zag.
“Dari tiap kategori lomba,
kami selalu pulang membawa penghargaan. Bahkan tidak jarang, kami keluar
sebagai juara umum,” imbuh Murdiono. Dia juga menjelaskan, penghargaan yang
diperoleh Titen dalam setiap kompetisi merupakan berkat kerja keras dalam tim.
Pencapaian itu juga diikuti oleh sejumlah kampus elite yang dianggapnya sebagai
rival abadi, seperti kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,
Universitas Brawijaya (UB) Malang, dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Bandung. “Tiga deretan kampus itu bagi kami adalah rival. Karena baik mereka
ataupun kami, sulit untuk sharing-sharing berbagai ilmu tentang mobil listrik,”
imbuh mahasiswa asal Kota Kediri itu.
Capain itu menurut dia adalah sebuah
kebanggan karena berhasil menyisihkan sejumlah kampus elit lainnya seperti, UI,
UGM, Unpad, dan lain-lain.
Lanjut Murdiono, saat ini
koleksi mobilnya berjumlah empat buah, satu diantaranya masih proses
pembongkaran. Diantara koleksi mobilnya itu semuanya memiliki nama yang
menyesuaikan identitas komunitas Titen. Seperti mobil listrik prototipe dengan
nama Titen EV-2, jenis urban yang diberi nama Titen EV-3, dan satu berjenis
model sport dengan nama GX Pari Kesit.
Semua mobil menurutnya matic (tanpa
transisi) dengan menggunakan listrik sebagai tenaga utamanya. “Beberapa
diantara ada yang kami desain khusus untuk kecepatan, irit, dan akselerasi,”
kata Murdiono.
Saat ini dia bersama timnya
tengah fokus mempersiapkan kompetisi tingkat internasional yang rencana digelar
di Malaysia, serta kompetisi nasional KMHE 2019 di Malang. Ditengah beragam
kendala dan keanggotaan yang minim, Dia bersama timnya masih optimis komunitasnya
itu tetap mampu menghasilkan karya-karya unggulan.
“Dalam Kompetisi
internasional nanti, harus digaet sponsor sebagai prasyarat mengikutinya. Itu
salah satu kendala kami saat ini,” imbuh Murdiono. Selain itu, pihak kampus
selama ini hanya mensupport melalui angaran yang dirasa kurang cukup. “Mobil
kami hampir sebagaian besar bahannya berasal dari pasar loak gebang. Namun kami
bersyukur, kampus masih sudi memberikan anggaran khusus kepada kami,” pungkas
Murdiono. (mg2)
No
|
Nama
Kompetisi
|
Tahun
|
Kategori
|
Keterangan
|
1
|
KMLI X Poltek Bandung
|
2018
|
Jalan zig-zag (slalom)
|
Juara III Nasional
|
2
|
KMHE UNP Padang
|
2018
|
Efisiensi
|
Juara III Nasional
|
3
|
KMHE Kemenristekdikti di Surabaya
|
2017
|
Kelas urban
|
Juara I Nasional
|
4
|
KMLI IX Poltek Bandung
|
2017
|
|
Juara Umum Nasional
|
|
|
|
Efisiensi
|
Juara II Nasional
|
|
|
|
Percepatan
|
Juara I Nasional
|
|
|
|
Jalan zig-zag (slalom)
|
Juara II Nasional
|
5
|
KMLI VIII Poltek Bandung
|
2016
|
|
Juara IV umum Nasional
|
|
|
|
Efisiensi
|
Juara II Nasional
|
|
|
|
Efisiensi
|
Juara I Nasional
|
6
|
KMLI VII Poltek Bandung
|
2015
|
Efisiensi
|
Juara I Nasional
|
|
|
|
Efisiensi
|
Juara I Nasional
|
7
|
KMHE Kemenristekdikti di Malang
|
2015
|
Kelas urban efisiensi
|
Juara I Nasional
|
8
|
Shell Eco Marathon Asia di Filiphina
|
2015
|
Efisiensi prototipe
|
11 besar se-Asia
|
9
|
IEMC
Kemenristekdikti di Surabaya
|
2104
|
Kelas urban efisiensi
|
Juara II Nasional
|
10
|
KMLI VI Poltek Bandung
|
2014
|
|
Juara umum I Nasional
|
|
|
|
Akselerasi
|
Juara I Nasional
|
|
|
|
Efisiensi
|
Juara I Nasional
|
11
|
KMLI V Poltek Bandung
|
2013
|
|
Juara umum I Nasional
|
|
|
|
Pengereman
|
Juara I Nasional
|
|
|
|
Efisiensi
|
Juara I Nasional
|
12
|
KMLI IV Poltek Bandung
|
2012
|
Kecepatan
|
Juara II Nasional
|
|
|
|
Efisiensi
|
Juara III Nasional
|
13
|
KMLI IV Poltek Bandung
|
2011
|
|
Juara umum III Nasional
|
14
|
Best design and best daily use BEVEL Competition
|
2010
|
|
|
Sumber
data : Arsip Titen
Komentar