Kepincut Dengan Tembakau Jember


RUTIN KUNJUNGAN : Dipandu oleh Tantri (kiri), kedatangan Silvi di Museum Tembakau Jember, semakin memotivasinya untuk mempelajari tembakau lebih dalam.

Kepincut Dengan Tembakau Jember
Ingin Bawa Pengetahuan Tembakau Ke Tanah Kelahiran

JEMBER, 30/3/19 – Menjadi salah satu komoditas terbesar di Jember, membuat keberadaan tembakau cukup vital dalam menopang perekonomian masyarakat. Tak hanya dibuat sebagai bahan baku rokok, tembakau memiliki fungsi lain sebagai bahan pembuat produk-produk unggul lainnya. Hal itu yang tengah dipelajari oleh Silviana Sitanggang, mahasiswi Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unej.

Untuk menyalurkan keinginannya itu, Silvi mengaku, hampir setiap minggu dia menyempatkan waktu mengunjungi museum tembakau Jember. Menurutnya, museum yang terletak di Jalan Kalimantan No 01 itu, menyimpan banyak informasi yang sangat bermanfat bagi dirinya. “Koleksi banyak. Terus ada olahan tembakau menjadi produk unggulan. Itu yang ingin saya kembangkan saat ini,” ujarnya.

Selain menyuguhkan beragam jenis tembakau dan perpustakaan, museum tersebut diakui Silvi cukup unik. “Di Indonesia mungkin adanya baru di Jember. Bahkan daerah saya pun tidak ada,” tutur mahasiswi asal Medan itu.

Produk olahan tembakau yang bisa disulap menjadi berbagai jenis, menjadi target utama yang hendak dipelajari oleh Silvi. Selama ini, hampir semua orang menurutnya berfikir kalau tembakau itu hanya berguna sebagai bahan baku rokok. “Yah kalau main kesini, ada pepstisida dari tembakau, pengawet ikan dari tembakau, parfum dan lain-lain,” tutur Silvi. 

Dari produk-produk itu, lanjut Silvi, bukan hanya manfaat ekonomis yang bisa didapatkan, tapi bisa memperdayakan masyarakat dengan industri skala kecil dan menengah. “Tembakau ini kalau tidak dikelola hanya jadi rokok saja. Jika diolah dengan Sumber Daya Manusia(SDM) yang mumpuni, tentu memiliki kualitas lebih,” imbuh mahasiswi 19 tahun itu.

Selain rajin mengunjungi museum itu, Silvi juga mengutarakan keinginannya untuk membawa pulang pengetahuan tentang museum ke kampung halamannya. “Kedatangan saya selama beberapa bulan kemarin itu sebenarnya nugas. Tapi lama-kelamaan saya sangat menikmati, ditambah pelayanan museum juga cukup baik,” ujar Silvi.

Sementara itu, salah satu pegawai museum, Tantri mengatakan, nama Silvi cukup memadati daftar kunjungan selama beberapa bulan kemarin. “Dia paling sering kesini. Tiap kali kesini anak itu selalu bawa teman baru, sampai kami akrab sama dia,” tuturnya.   (mg2)

Komentar

POPULER

đź’ˇNARASI KADERISASIđź’ˇ (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember