*DINASTI POLITIK*
[8/4 22.55]
politik menjadi alat
bagaimana dalam mengatur sebuah sistem, mempengaruhi sekelompok orang dalam
merumuskan suatu kepentingan / tujuan bersama. beberapa definisi mengatakan
politik adalah suatu seni mempengaruhi orang. dalam arti yg lebih sempit lagi
politik adalah 'cara'
jika boleh dikatakan,
politik dlm perpektif penulis adalah suatu 'cara' maka dapat ibaratkan politik
sebuah pisau, disatu sisi dpt dipergunakan sbg keperluan memasak/mengupas
sesuatu, akan tetapi juga dpt digunakan utk memangkas, menikam, bahkan utk
membunuh.
wahana perpolitikan di
Indonesia semakin menjauh dr kata maslahat, mengindikasikan bahwasanya politik
bukan lagi sebagai cara, tetapi sebagai tujuan. tujuan suatu kepentingan
tertentu dengan desain kepentingan bersama.
masih segar diingatan
penulis akhir2 ini berita tentang bupati klaten yg tersandung kasus suap,
setelah dilakukan penyidikan, suami dari bupati tersebut telah menjabat sbg
bupati klaten periode 2000-2005 dan wakilnya adalah istri dr wakil bupati
klaten saat ini. atau kasus yg hampir serupa juga terjadi pada mantan bupati
banten Ratu atut yg mempekerjakan hampir semua keluarganya masuk dalam jajaran
birokrasi.. (sumber. Prime time, *****Tv)
dan pesta demokrasi yg
sebentar lagi akan diadakan oleh Tim KPU Probolinggo dgn beberapa calon yg
masih satu keturunan /sanak familiy, bukan suatu kebenran hal demikian terjadi,
. (semoga ini tidak membutakn perhatian public probolinggo)
beberapa kasus yg
berhasil masuk dalam data kementrian dalam negeri tahun 2016. jumblah walikota/
Bupati yg tersandung kasus mencapai kisaran 5 - 10 kasus.
hal ini semakin
mempertegas betapa lemahnya sistem pemerintahan yg dipilih secara langsung.
kapabilitas dan kualitas menjadi nomor sekian. prioritas utama siapa yg kaya
dia akan jadi.
stigma yg masih hangat tertanam dimasyarakat.
sehingga produk hasil pilihan mereka telah meremggut nasib kepentingan bersama.
isu isu tentang
digodoknya UU pemilihan pejabat public secara tidak lngsung(diwakilkan oleh
Dpr/Dprd)
masih ramai dibicarakan ditataran DPR. entah
sebuah wacana atau memang murni sebuah gerakan antisipasi meminimalisir kinerja
buruk pejabat public.
bagaimanapun juga.
politik tetaplah sebuah cara. politik merupakan ciri khas suatu negara yg
menganut sistem demokrasi. meskipun sering kali politik dikaitkan dgn uang.
politik dan kekuasaan. politik dan agama. politik dan negara. sebuah
keniscayaan. keduanya ibarat dua arah uang logam yg sulit dipisahkan.
sedangkan dinasti
adalah identik dgn sistem monarki. kerajaan. yg berdasarkan keturunan / nasab
dlam meneruskan kepemimpinanya. sama sekali tidak bisa bahkan tdk mungkin jika
dinasti politik diterapkan di Indonesia yg menjungjung tinggi asas demokrasi (
dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat) artinya kekuaasaan tertinggi suatu
pemerintahan sebenarnya adalah ada pada kehendak rakyat yg diwakilkan hak
suaranya kpd seorang presiden.
pemimpin visioner dan
resolutif seolah seolah bah kesatria yg sedang ditunggu2 ketika genderang
perang telah ditabuh. Indonesia benar2 membutuhkan pemimpin yg tdk hanya bijak
ketika terpampang slogan dibaleho2 diseluruh sudut kota/ stiker maupun dikaos2.
masyarakat harus semakin cerdas. selektif dan tanggap jika dinasti politik
semakin mendarah daging di tiap level pemilihan pejabat birokrat. maka akan
semakin menambah daftar panjang catatan kelam perpolitikan negeri. menjual
harapan rakyat. memeras keringat dan air mata orang miskin demi kepentingan
perut segelintir orang. yg ada hanya barisan mobil plat merah semakin update
tiap tahun dan gundukan gedung2 pencakar langit yg semakin tinggi, menjadikan
masyarakat pribumi asli lenyap tiada peran dan perlawanan. sangat ironi..!!!
Al-Fatih.
2 Jan'17
Komentar