☘MEDIA dan FUNDAMENTALISME AGAMAšŸŒ“

[8/4 22.55]

sejak bergulirnya pemerintahan era reformasi ditandai dengan dibukanya kran informasi dan  kebebasan dalam menuangkan gagasan pemikiran  dihadapan khalayak ramai(public) telah banyak melahirkan media2 transformatif dan para cendekiawan2 yg dulunya sempat vakum krn kungkungan rezim orde baru.

media2 berkembang pesat mengawal sejarah panjang perjuangan bangsa ini melalui bentuk tulisan. cetak. broadcast maupun media2 online. kamajuan ini semakin tak terbendung ketika media sudah berkompromi dgn para otoritas pemangku kebijakan dan kepentingan suatu kelompok. kegenitan media mulai nampak muncul ke permukaan. ketika media tidak hanya mengadirkan berita/ informasi atau opini yg tiap hari terus di update. akan tetapi kesemuanya bermuara pada misi pelanggengan suatu otoritarian dan dogma.

media memberi ruang yg sangat lebar utk politik dan agama dalam beberapa misi perebutan massa. negara demokrasi sebesar Indonesia memiliki nuansa perpolitikan yg kuat dan negara dgn penganut agama terbesar didunia ini sering kali menjadi sebuah wahana pergulatan wacana doktrin keagamaan dr masing2 agama di Indonesia.
karna pengaruh politik dan agama memegang peran sentral di tengah2 masyarakat Indonesia yg multikultural. sehingga tarik ulur keduanya tidak bisa dipisahkan.

fundamentalis agama memberi bumbu2 penyedap informasi dan racikan2 data yg pedas menjadi manis. bahkan manis menjadi pedas. kesemuanya menjadi misi yg diusung agama melalui perantara media. sehingga agama tidak hanya menjadi doktrin kepercayaan masyatakat. tetapi menjadi komoditas penggerak massa. penghegomoni

independensi media akan menghasilkan
transparansi informasi dan data secara real dan moderat yg layak dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat. sehingga masyarakat tidak terprovokasi. namun gambaran tentamg sosok independensi media yg ideal yg demikian hanya bisa kita temui didunia ide(alias nihil)

namun masyarakat tidak perlu khawatir bukan berati juga semua media tidak layak konsumsi. masyarakat bisa memilih media sesuai dengan selera masing2 dgn catatan paham benar tentang apa berita media tsb..? siapa pemiliknya ? siapa yg menunggangi media ? dan apa misi utamanya?!!.

sekali lagi fundamentalisme memang bukan menjadi ancaman yg serius tetapi realitas yg terjadi saat ini beberapa media ditunggangi oleh agama dlm upaya fundamentalisasi terhadap doktrin agama tsb melalui media agar meraih perhatian atau dukungan masyarakat.

jadi.
orang kristen sah sah saja mengkonsumsi media Komandu Pastur (KOMPAS) sbg rujukan utama dalam melihat kasus 4 november semisal. atau orang Muslim sah saja melihat aksi 4 november melalui media Aswaja semisal sbg sumber berita utama.
dalam contoh kasus aksi 4 november (tidak mungkin ummat kristen mengambil rujukan media aswaja sbg rujukan utamanya / ummat muslim mengambil media Kompas sbg rujukan utamanya, sungguh suatu kekeliruan cara pandang yg nyata)

 akan tetapi.
 ummat islam dan ummat islam sudah pasti memerlukan informasi pendukung dgn mengkonsumsi berita dr media lain, dgn tidak memalingkan media dr kalangan sendiri sbg rujukan utamanya.

masyarakat harus cerdas. terlebih kaum akademisi sbg agen pembawa perubahan.



Al-Fatih
9 Nov'16

Komentar

POPULER

šŸ’”NARASI KADERISASIšŸ’” (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember