Suarakan Eksistensi Perempuan di Ranah Publik

Photo : Maulana al-Fatih


KHIDMAT:
Puluhan aktivis mahasiswa menggelar aksi penolakan Humam Traficking dalam peringatan hari perempuan internasional kemarin, (Jumat, 8/3)

JEMBER, (9/3/19) - Hari perempuan sedunia yang jatuh pada Jumat, 8/3, diperingati oleh sejumlah aktivis mahasiswa dengan menggelar aksi turun jalan. Aksi yang dilakukan di depan tugu Alun-Alun Jember itu, dimotori oleh oleh sejumlah mahasiswi perempuan yang berasal dari berbagai kampus seperti, Unej, IAIN, UIJ, Unmuh dan lain-lain. Dengan membawa selebaran kertas berisi tuntutan dan sebuah megaphone, peserta aksi dengan lantang menyuarakan hak dan peranan perempuan di depan para pengunjung alun-alun dan pengendara motor yang melintas.
            Dalam kegiatan tersebut, peserta aksi membuka mimbar terbuka sebagai area menyampaikan aspirasi dengan berorasi dan membaca puisi. Siti Hamidah, 23, salah seorang Koordinator aksi mengatakan, aksi itu dilakukan sebagai upaya kawan-kawan mahasiswa dalam menentang segala bentuk kekerasan kepada perempuan.
             Adanya hari perempuan sedunia itu harus menegaskan lagi peranan perempuan yang dianggapnya telah dipangkas karena humam traficking. “Kami ingin sampaikan ke masyarakat bahwa perempuan itu memiliki hak dan peluang yang sama,” ujar Hamidah.
Dalam aksi yang digelar mulai pukul 19.30 hingga 21.30 Wib tersebut, peserta aksi juga menuntut segera disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS). Maya, Salah satu peserta aksi mengatakan, RUU tersebut memiliki pengaruh penting terhadap keberlangsungan hidup perempuan.
Menurutnya, selama ini telah banyak kejadian kekerasan yang dialami oleh perempuan. “Terutama kekerasan seksual, hampir setiap tahun angka kekerasan terhadap perempuan itu selalu meningkat,” tutur mahasiswi asal Banyuwangi itu.
Selama berjalannya aksi, Hamidah juga meminta kepada seluruh peserta aksi agar terus menyuarakan penolakan kekerasan. “Hal itu bisa kita mulai dari media sosial kita. Kita perlu tanggap dan respon apapbila ada pemberitaan yang menyudutkan kaum hawa,” tutur Hamidah.
Selain mengajak para peserta aksi, dia juga mengatakan pentingnya RUU PKS itu segera di sahkan.  “Perempuan mempunyai hak hidup bebas, tentunya sesuai dengan kehidupan yang diinginkan,” imbuh Hamidah kepada Radar Jember. (mg2).

Komentar

POPULER

đź’ˇNARASI KADERISASIđź’ˇ (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember