*XENOPHANES* (Penyair Religius dari Madzhab Elea)


*XENOPHANES*
(Penyair Religius dari Madzhab Elea)
Oleh : Maulana al-Fatih

Xenophanes terlahir di daerah Kolophone Asia kecil (sebelah utara pesisir kota Miletus) pada pertengahan abad ke- 5 SM, tepatnya antara 570-478 SM. selain mempunyai pemikiran yang khusus mengkaji teologi, dia juga dikenal sebagai penyair, pada usia 92 pun dia masih aktif menulis syair. hal bisa dilihat dari riwayat, bahwa Xenophanes gemar melakukan pengembaraan intelektual diusianya yang menginjak 20 tahun setelah daerah tempat tinggalnya ditaklukkan oleh bangsa Persia.
dari pengembaraan inilah banyak mengilhami pemikirannya dan mengkritik pemikiran filosof sebelumnya dan perilaku umat beragama yang dijalankan oleh bangsa-bangsa lain.

Xenophanes termasuk salah satu tokoh yang disegani, dari masyarakat dibeberapa tempat yang disinggahi karena mengajarkan filsafat yang saat itu sangat digemari oleh masyarakat. pengembaraannya mencapai klimaks didaerah kota Elea Italia selatan.

karya-karya puisinya yang kritis juga mengisahkan berdirinya kota Elea, rata-rata pemikiran Xenophanes dituangkan melalui puisinya. namun yang tersisa dan dapat ditemukan oleh ilmuwan hanya beberapa fragmen saja.

pemikiran yang menonjol dari Xenophanes yang bercorak teologis diantaranya:

_sistem kepercayaan tunggal_
sejak awal pemikiran xenophanes mencoba melemparkan kritik atas perilaku agama-agama oleh bangsa lain, menurutnya tuhan hanyalah satu universal, tuhan yang bisa diterima oleh seluruh ummat manusia. meskipun Xenophanes tidak menyebutkan tuhan mana yang dia yakini, tapi konsep bertuhan menurutnya adalah, Tuhan ada satu, dan tuhan yang satu tidak sama dengan manusia, baik pemikirannya maupun kehendaknya. dia juga tidak sama dengan ciptaan yang lain.

_menolak antropomorfisme_
seperti yang dilakukan oleh bangsa Ethiopia atau bangsa Thrake, seandainya seekor binatang kambing, sapi ataupun kuda juga bertuhan, mungkin mereka akan menggambarkan wujud tuhan sesuai yang dikonsepsikan oleh binatang binatang itu. xenophanes nampaknya tidak ingin mengkompromikan pemikirannya dan menolak bahwa tuhan harus digambarkan dalam sifat maupun bentuk seperti manusia, seperti makan, tidur, bekerja dan sebagainya. bahkan tuhan melebihi dewa-dewa sebagaimana yang diyakini oleh bangsa Yunani.

_agnostisisme_
kecenderungan orang yang bertuhan bahwa mereka telah menemukan pengetahuan yang sempurna tentang Tuhan maka disebutnya itu adalah hipotesis dari nalar nalar liar mereka, sekali lagi dia menegaskan, Tuhan tidak sama dengan makhluknya, sudah pasti hanya Tuhan lah yang paling mengetahui seluruh hakikatNya sendiri, tidak mungkin mahluk ciptaan Tuhan akan mengetahui wujud dan eksistensi Tuhan.
singkatnya, xenophanes menginginkan bahwa sistem kepercayaan atau bertuhan bukan untuk dinalar bebas sesuai kehendak manusia yang justru akan menyalahi kodrat dan eksistensi akan Tuhan itu sendiri. dia ingin menegaskan bahwa Tuhan yang dia maksudkan adalah Tuhan yang tidak dapat dijangkau oleh nalar dan pengalaman empirik manusia, namun mempunyai eksistensi yang layak di yakini oleh manusia.

beberapa ilmuwan menempatkan xenophanes sebagai filosof yang sedikit mengalami kemunduran seperti yang diungkapkan oleh Bertrand Russell, bisa diindikasikan dari pemikirannya tentang astronomi. menurutnya, matahari memiliki memiliki gerak lurus dan setiap pagi merupakan matahari yang baru. dia menambahkan segala sesuatu dipandang berasal dari bumi, dan bumi pula yang menjadi akhir dari segala sesuatu. selain itu masih banyak pandangan-pandangan filosofis nya yang sangat kurang logis dan terkesan paradoks.

refrensi.
Bertrand Russel, _sejarah filsafat barat._
Masykur Arif, _sejarah filsafat barat._
Kens Bertend, _sejarah filsafat Yunani._
Harun Hadiwijono, _sari sejarah filsafat barat I._
Hatta, _Alam pemikiran pemikiran Yunani kuno._
Ahmad tafsir, _pemikiran Yunani dari Thales hingga capra._

Komentar

POPULER

đź’ˇNARASI KADERISASIđź’ˇ (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember