Menggagas Prospek Pendidikan yang Cerah
Menggagas Prospek Pendidikan yang Cerah
Oleh: Maulana al-Fatih
Institute Agama Islam Negeri IAIN Jember
A. Hantaran
Pendidikan
menjadi salah satu wahana transformasi nilai-nilai
agama, sosial maupun budaya yang hadir di tengah-tengah semua lapisan
masyarakat dengan ragam sistem serta paradigma pendidikan yang dapat dinilai
secara umum memiliki tujuan yang sama. Pendidikan juga merupakan bagian dari
kehidupan ummat manusia yang sulit untuk dipisahkan, karna sejatinya manusia
sendiri mulai dari kandungan pun sudah mengenyam yang namanya pendidikan.
Sebagian dari masyarakat sangat mempercayai kehadiran lembaga pendidikan
seperti sekolah mampu memberikan konstribusi nyata dalam tiap lulusannya.
Harapan masyarakat sebagai orang tua menginginkan putra putri mereka memiliki
kualitas dan daya saing yang siap pakai baik dimasyarakat maupun didunia karir.
Pandangan seperti ini masih kental melekat ditengah masyarakat, mereka rela
menghabiskan biaya besar demi menyekolahkan anak-anak mereka semua diharapkan
tiada lain agar anak mereka bisa memiliki kemampuan dalam menyongsong masa
depan yang cerah.
Usaha pemerintah dalam menerapkan sistem pendidikan sebenarnya sudah
sangat bagus, dari aspek sistem operasional, kelembagaan, pengadaan beasiswa,
sampai sistem perkulikuluman semuanya sudah diatur, bahkan beberapa kementrian
seperti kemendikbud, kemenag, kemendiknas juga mempunyai peran dalam memainkan proses
pendidikan bagi masyarakat yang kesemuanya secara padu bekerja memajukan
pendidikan Indonesia. Dalam beberapa tahun belakangan ini kebijakan pemerintah
dalam pendidikan bisa dibilang cukup memihak, seperti anggaran dalam pendidikan
pemerintah menggelontorkan 20% dari total anggaran APBN, dan kedudukan
pendidikan islam dalam sistem pendidikan nasional yang seolah olah menguatkan
eksistensi pendidikan islam tetap memiliki sumbangsih dan peran dalam
memajukann pendidikan nasional Indonesia.
Dengan beberapa kebijakan pemerintah tersebut,
seperti institusi atau lembaga pendidikan yang berkembang dimasyarakat, baik
berstatus negeri maupun swasta, ataupun bercorak umum maupun agama, semuanya
secaraberimbang dan sejalan tetap menjalankan pendidikan umum dan pendidikan
agama, sehingga para siswa selain mempunyai kemampuan akademis dalam bidang
ilmu pengetahuan yang nantinya berujung pada dunia kerja, tetapi mereka juga
mempunyai bekal pengetahuan agama sebagai benteng dan pendidikan moral atau
ahklak mereka.
Lembaga yang tergolong elite atau berstandar nasional selalu
digadang-gadang mampu menghasilkan bibit unggul atau ouput yang berkualitas
dan memiliki daya saing yang tinggi
didunia kerja, tetapi juga tidak menutup kemungkinan sekolah atau lembaga yang bercorak
islam dan berstatus swasta mampu menghasilkan lulusan yang juga mempunyai
kualitas yang mengungguli lulusan sekolah berstandar nasional, artinya kualitas
peserta didik tidak sepenuhnya ditentukan oleh kualitas sekolah atau lembaga.
Dengan segala problematika yang sedang menyelimuti dunia kependidikan
kita, lantas bukan berati pendidikan Indonesia berada dalam keterbelakangan,
pendidikan masih akan terus berjalan dalam dinamika kehidupan masyarakat yang
dinamis. Kemajuan pendidikan ditentukan bukan lagi ditentukan oleh pemangku
kebijakan pendidikan, tetapi berada pada mereka-mereka yang saat ini tengah sedang
menorehkan tinta hitam diatas putih, yang akan mem,bawa masa depan pendidikan
Indonesia lebih cerah, tidak hanya unggul secara akademisi saja, namun mampu memiliki daya
saing baik dalam ranah kompetisi global baik dalam skala regional maupun
internasional yang akan meningkatkan produktifitas masyarakat Indonesia dan
mengangkat nama baik bangsadimata negara-negara dengan kemampuan daya saing
tinggi(kapitalis).
B. Potret masyarakat Indonesia dalam hegemoni
kaum kapitalis
Indonesia selain terkenal akan jumblah penduduknya yang besar juga
memiliki jumlah sumber daya alam yang melimpah, merupakan suatu keunggulan yang
tidak dimiliki oleh negar-negara dibelahan dunia manapun, sehingga Indonesia
terkenal akan potensi kekayaan alamya yang melimpah, dan juga keadaan Indonesia
yang terdiri dari berbagai pulau-pulau menjadi pos-pos strategis jalur
perdagangan dan perindustrian, namun pemanfaatan sumber daya alam yang kurang
bijak dan cenderung ekploitasi yang berlebihan karna minimnya keahlian dan
minimnya sumber daya manusia yang unggul dalam bidang pemanfaatan alam. hal ini
yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan investor asing dengan
menjadikan kekayaan alam Indonesia sebagai ladang basah meraup keuntungan,
mereka tidak segan segan menggelontorkan anggaran besar demi mendapatkan
kontrak atau asset daerah yang kemudian dijadikan lahan industri dan
eksploitasi. Padahal jika pemerintah dan masyarakat Indonesia bijak dalam
memanfaatkan alam, jangankan untuk memenuhi kebutuhan 200 juta jiwa, menjadikan kaya seluruh
masyarakat Indonesia pun bisa.
Kondisi tersebut sangat berdampak masiv bagi masyarakat kita sendiri,
selain kekayaan mereka dikeruk habis oleh investor, imbalan baghi hasilnya pun
sangat minim, belum lagi dampak kerusakan lingkungan yang tidak bisa dihindari,
kondisi seperti ini banyak terjadi diseluruh penjuru Indonesia yang derahnya
dikuasai oleh pihak investor asing, seperti pt Freeport, dan beberapa
perusahaan seperti milik amerika, finlandia, jepang, perancis, dan lain lain, yang
sangat tumbuh subur dinegara kita. Selain itu hal demikian juga dapat memangkas
kemampuan daya saing.serta menghambat kreatitas masyrakat dalam berusaha, karna
persaingan pasar tradisional yang dijalankan masyarakat semakin tertinggal jauh
dari pasar pasar modern milik kaum kapitalis. Akhirnya masyarakat berada dalam
posisi perekonomian yang stagnan.
C. Upaya penguatan daya saing regional
Kondisi masyarakat
Indonesia yang multicultural menjadikan wajah pendidikan kita sangat variatif,
karna pendidikan yang dijalankan dibeberapa daerah di Indonesia mempunyai ciri
khas dan karakteristik masing-masing sesuai daerah tersebut, kondisi
demikian juga yang mempengaruhi output peserta didik ketika sudah terjun
didunia karir yang bersifat tradisional maupun modern, tidak sedikit dari
mereka mampu mengembangkan usaha berkelanjutan dari keluaganya ataupun usaha
yang menjadi cirri khas dari tempat tinggalnya
masih sangat potensial untuk digunakan sebagai lahan industry maupun
pertambangan, kembali ke masalah kemampuan sumber daya manusia kita dalam
mengelolahnya.
Dalam kacamata
dunia Indonesia masuk dalam kategori Negara berkembang, beberapa indikatornya
seperti kemajuan dalam bidang teknologi, kondisi perekonomian Negara, kualitas
pendidikan, tingkat kemiskinan, dan masih banyak lagi lainnya, yang sebenarnya
merupakan sebuah doktrin pembodohan yang menjebak masyarakat Indonesia pada
pola hidup yang serba instan dan konsumtif, sehingga mereka seperti bahan ojek
yang dipekerjakan oleh pihak pihak asing sebenarnya mereka hanya menumpang
hidup ditanah kita.
Perlunya kesadaran
baik bagi institusi pemerintahan, pemikir atau praktisi pendidikan, dan peran
masyarakat sebagai pelaksana pendidikan bahwa perlunya sebuah model pendidikan
yang mampu mencetak lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dimasyarakat dan
mampu memenuhi tuntutan dunia kerja, sehingga mereka mampu memanfaatkan sumber
daya alam mereka sendiri tanpa campur tangan dari pihak asing yang sebenarnya
sangat merugikan kita.
Sebagai
seorang akademisi yang terampil dalam dunia kerja, kita harus bisa mengawal
keberadaan perusahaan – perusahaan asing yang numpang hidup dinegara kita saat
ini, kalau tolak masa kontrak perpanjangannya, laporkan jika ada indikasi kongkalikong
antara investor dengan pejabat daerah, karna sepanjang perusahaan atau pabrik
mereka berdiri, nyaris tidak ada perubahan kondisi sosial yang berarti didaerah
tersebut, masyarakat tetap hidup dalam hidup yang serba pas pasan, padahal
potensi kekayaan alam dilingkungan mereka sangatlah besar, hal ini yang
seharusnya menjadi perhatian serius semua kalangan tidak hanya pemerintah,
pendidikan harus mampu tampil membebaskan masyarakat dari belenggu hegemoni
kaum kapitalis, jika tidak maka Indonesia akan menjadi negara yang tropos dari
segi pembangunan ekonomi, dan mereka akan sangat mudah sekali untuk
dipetapetakan, efek jangka adalah sangat mengancam pada keutuhan NKRI yang
sebenarnya merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar
D. Upaya penguatan daya saing internasional
Dalam beberapa survey yang dilakukan dibeberapa negara maju tentang
kemammpuan daya saing Indonesia ternyata menempatkan posisi Indonesia berada
pada level sangat rendah, berbeda jauh dari beberapa nrgara tetangga seperti,
Malaysia, brunei Darussalam dam singapura yang berada pada kisaran duapuluhan.
Hal ini seharusnya menjadi evaluasi bagi kineja pemerintah dalam manjalankan
stabilitas politik yang tentunya tidak akan lepas dari sumber daya alam manusia
yang terlatih melalui pendidikan.
Persaingan pasar ekonomi bebas yang sudah didepan mata, masyarakat
ekkonomi asean(MEA) juga harus menjadi perhatian khusus semua kalangan, karna
persaingan bebas tanpa batas bukan hanya membawa perekonomian semakin maju,
akan tetapi tidak menutup kemungkinan masyarakat Indonesia semakin tertinggal
karna lemahnya daya saing mereka. Beberapa spekulasi para pakar ekonomi dan
pendidikan menerangkan bahwa, sulit memprediksi Indonesia mampu bersaing di
MEA, karna kondisi masyarakat sendiri selain kualitas SDM yang kurang mumpuni,
juga masyarakat Indonesia lebih sering menerapkan sistem perdagangan
tradisional seperti pasar dan sejenisnya.
RIWAYAT HIDUP
PENULIS
Maulana, lahir di Jember tanggal, 20 desember 1994, pendidikan di
mulai di Tk ASWAJA Tutul Maduran pada tahun 2000, melanjutkan ke SDN Negeri
Tutul IV lulus pada tahun 2006, kembali melanjutkan di Mts Wahid-Hasyim lulus
tahun 2009 dan kembali di lembaga yang sama di MA Wahid-Hasyim lulus tahun
2012, kesemua pendidikannya ditempuh di tempat kelahirannya Balung-Jember, dan
saat ini aktif sebagai mahasiswa IAIN Jember menempuh prodi Pendidikan Agama
Islam(PAI) fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan.
Sebelum aktif
sebagai mahasiswa, pernah berkecimpung didunia karir, pada agustus-oktober 2012
sebagai tutor di SMP Walisongo, Sempu Banyuwangi, pada oktober –desember2012
sebagai karyawan di kerajian Imda HANDCRAFT Tutul Balung, dan pada Januari 2013
sebagai waiters di Shisha Cafe Legian Bali. Dan sekarang tercatat aktif di
organisasi ekstra pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PMII) IAIN Jember.
Komentar