*SEJARAH PEMIKIRAN ASWAJA DI INDONESIA*
[8/4 22.55] Mau:
*SEJARAH PEMIKIRAN ASWAJA DI INDONESIA*
kehadiran
nahdhotul ulama (NU) sebagai pengawal kesinambungan dan tradisi beberapa imam
mazhab tetap terjaga dan menjadi cermin bagi warga muslim nahdliyin sampai saat
ini. eksistensi NU tetap terjaga dengan prinsip aswajanya yg moderat dapat
teraplikasikan dalam konteks berbangsa dan bernegara.
abu musa al
asyari dan abu mansur al maturidi yg dikenal sebagai peletak pondasi dasar
doktrin aswaja menjadi sebuah paham yg mayoritas diikuti oleh muslim. berbicara
aswaja, pasti tidak lepas dari kedua tokoh tersebut. perkembangan pemikiran
awal dimulai pada masa akhir kolonialisme,
termasuk salah satunya ulama profetik
Indonesia syech Imam Nawawi al bantani dan syech mahfud at-tarmasi(pacitan
Jatim) yang kedua ulama besar tersebut
mencoba memadukan pandangan ahlu hadits (yg lebih mementingkan
syariat) dan ahli _ra'yi_ yg lebih
mengutamakan rasio. dari perpaduan itulah kemudian muncul konsep aswaja sebagai
jalan tengah.
membaca pemkiran
tsb. hadratus syaikh kh. hasyim asyari tertarik dan bermaksud mengembangkannya.
belakangan pada tahun 1926 , bersama para ulama yg lain. kh hasyim mendirikan
nahdhotul ulama(NU) yg menegaskan aswaja dalam _qanun asasi_ atau anggaran
dasarnya.
bukan menjadi
sebuah taqlid buta mengadopsi tradisi lama tanpa landasan dan alasan yg logis.
dan tidak menuhankan akal, ciri dan karakteristik aswaja sendiri yg sebenarnya
tercermin dalam keharusan bermazhab (maliki. syafii. hambali. hanafi) dan
mengikuti kaidah _al muhafadah ala al qadim al shalih wa al akhdza bi al jadid
al ashlah_
refrensi
lengkap. silahkan buka.:
1. trilogi
aswaja (aqidah. syariah, muamalah) pustaka sidogiri. pasuruan
2. _Ar risalah_
karangan hadratus syaikh kh. hasyim asyari. (tokoh pendiri NU)
3. al bustamy A.
latif, _Resolusi jihad_ jombang: pustaka tebu ireng
*_Al-Fatih_*
31.Jan'17
Komentar