⚔ *Menyoal Idealisme Mahasiswa* ⚔


⚔ *Menyoal Idealisme Mahasiswa* ⚔

_"Idealisme adalah perhiasan terakhir Mahasiswa..."_ (Tan Malaka)

Konon Mahasiswa sebagai generasi muda dengan segudang kesibukannya diyakini sebagai tonggak penerus perjuangan cita cita bangsa. kehadirannya mendapat tempat tersendiri ditengah masyarakat, mereka masih meyakini bahwa mahasiswa menjadi harapan terakhir ketika birokrasi mulai bungkam dan apatis.

dinamika kehidupan kampus yang syarat akan tumpukan diktat, makalah dan tugas telah berhasil membuat dinding pemisah yang sangat tebal dengan masyarakat, gelar sarjana yang berorientasi kpd tuntutan karier telah membentuk maindset yang egosentris dan individualistis, kampus yang sejatinya sebagai wahana pembelajaran, penelitian dan pengabdian semakin membekas menjadi motto yang hanya terpampang di buku2 panduan S1, sedangkan kalangan organisatoris sedang sibuk menata masa depan dengan dalih pemberdayaan ummat mahasiswa yang seidiologi, sampai tak sadarkan diri, bahwa sesungguhnya telah terkontaminasi oleh watak politik praktis yang ditunggangi kepentingan.

kampus memang menjadi miniatur sebuah negara dengan unsur2 didalamnya menjadi satu kesatuan yang mengusung misi tersendiri untuk melebarkan sayap idiologi masing2 kelompok. tarik ulur antar bendera atau lembaga telah memberi warna tersendiri, tapi seketika muncul pertanyaan besar, apa peran yang sudah diambil dan kontribusi apa yang sudah diberikan utk persembahan orang tua dirumah?, utk kampus apalagi negara dan agama. pertanyaan yg tidak membutuhkan jawaban, tapi tindakan.

rentetan sejarah gerakan mahasiswa masih menjadi diskusi hangat disudut2 warung kopi berwifi, masih tersirat dalam tumpukan kertas lusuh yang mulai jarang terjamah karena tergerus modernisasi.
sejarah memang bagian dari dinamika kehidupan yg akan terus terekam oleh mereka yg menolak lupa, akan tetapi dinamika kehidupan ternyata tidak sedinamis gerakan mahasiswa era kontemporer yang tergiur oleh harapan sesaat dan utopis, menjual idealisme demi sebatang rokok, berani mati takut lapar.

sesekali,
sangat lantang ketika suarakan ayat ayat pembebasan melalui megaphone, aksi aksi begitu garang ketika turun dengan selembaran bertuliskan ganyang ketidakadilan..

tampil digarda paling depan ketika mustadafin dihinakan. diskusinya berbicara demokratis, pancasilais dikupas habis, marxis tetap dikonsumsi agar dikira axis, tapi terang2 memuja kapitalis.

masyarakat tumpang pitu rela tidur didepan buldoser yg tiap saat menggilas tubuh mereka..ketika masyarakat kendeng mengecor kakinya dgn semen berhari hari. saat agama di nista bungkam seribu bahasa, saat ulama dihina berdalih seolah tidak ada apa2. meng konsumsi redaksi 'idealis' utk penguat retorika semata, semakin lama semakin picik saja. Semakin dalam semakin menarik ketika di diskusikan, idealis  yang tidak lebih dari segelas kopi, ketika habis menyisakan ampas yg siap utk dibuang.

apakah masih benar yang di isyaratkan bung karno bahwa dia hanya butuh 10 pemuda utk menggoncang dunia, tidak kah bisa untuk ditambah, menjadi seratus, atau seribu, atau mungkin membutuhkan seluruh pemuda diseluruh pelosok negeri ini..??!!


31 Juni'17
Al-Fatih

Komentar

POPULER

💡NARASI KADERISASI💡 (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember