*MAS DARSAN DALAM SOROTAN*
[8/4 22.55] Mau:
*MAS DARSAN DALAM SOROTAN*
( _profil dan sejarah mantan ketua Rayon FTIK IAIN Jember
periode 1971-1972_ )
MAS DARSAN,
begitulah sapaan akrab beliau yg dikenal oleh sebagian warga rayon Ftik, pria
kelahiran Banyuwangi pada tahun tahun 1947 masih terlihat segar bugar dengan
perawakan khas orang masa menapause namun tidak sedikitpun mengurangi karakter
gaya oratornya yg vokal, lugas dan arif serta didukung dgn daya ingat yg sangat
tajam, menjadikan alumni Ashtra Talang sari Jember asuhan Kh. Ahmad Shiddiq ini
tetap mempunyai kharismatik layaknya seorang pemimpin yg besar di zamannya dengan
usianya yang kini menginjak 70 tahun.
dengan berbekal
informasi dan data yg diberikan ketua rayon penulis (sahabat mahbub junaidi)
penulis dan ketua II Pk IAIN Jember (sahabat lukman) melanjutkan perjalanan
kami menggali sejarah dan keberadaan alumni, setelah sebelumnya kami menemukan
sahabat Anshori (sekum periode sahabat Zainal abidin 2002-2003) dan sahabat
Febri anggota kaderisasi (periode sahabat Munir 2007-2008)
penulis mulai
menapakkan kaki, menyisir lingkungan balenan, sekitar belakang kampus UNTAG
17-45 Banyuwangi (senin, 9 jan'17. 19:30 wib)
sesampainya
dirumah beliau, kami disambut sangat hangat dengan bahasanya yg lugas santun
dan begitu menghormati kedatangan kami. karna kegembiraan Mas darsan ketika
dikunjungi kader2nya yang baru kedua kalinya stelah sebelumnya rombongan ketum
penulis (Mahbub jubaidi) yg mengawali silaturahmi ke rumah beliau.
sesekali Mas
darsan mengawali pembicaraan kami, dari sinilah fakta2 yang sekian lamanya
tidak pernah dijamah berhasil kami ungkap.
tentang risalah
berdirinya rayon Ftik dan beberapa tokoh penting dimasanya.
awal kali mas
darsan memasuki kampus IAIN Jember (dulu IAIN cabang surabaya dengan jurusan
pendidikan agama islam/PAI dan jurusan Pendidikan kemasyarakatan islam/PKI)
yang kampusnya berada disebelah selatan pasar tanjung,tumurnya Blok M Jember.
beliau sering didampingi oleh seniornya yaitu Alm.Mas Baihaki (Allahumma
firlahu...) yg tidak lain adalah ketua
rayon tarbiyah saat itu. tetapi pada saat itu beliau masih aktif di IPNU dan
sempat menjadi ketua ikatan mahasiswa santri banyuwangi/IKMSB.
dari 50 angkatan
beliau saat itu tidak lebih 10 orang saja dikepengurusan. yg aktif dan setia
mendampingi beliau adalah sahabat khoirul mujtaba lumajang, Alm.mahfud
banyuwangi, Alm.mugeni banyuwangi dan muhtarom Jember. dan beberapa lainya sdh
lebih dulu mendahului beliau. dan beberapa juga diantaranya beliau mash aktif
menjalin komunikasi.
semakin tinggi
rasa penasaran kami.
kami sempat
menanyakan adakah ketua rayon diatasnya Alm.Mas baihaki ?
beliau menjawab
mungkin saja ada. beliau kurang paham saat itu (bukan lupa). karna masa beliau
dirayon thn 1971, kemudian 1972 sudah ke cabang (sbg ketua 1 bidang kaderisasi)
dengan ketua cabang saat itu sahabat Mohammad urkhy dr fisip/Unej, ketua PKC
sahabat mojopait dan dibawah kepengurusan PB saat itu sahabat Mohammad Zamroni.
ketidaktuan
tersebut mungkin beliau takut memelintirkan sejarah, maka beliau
merekomendasikan kami untuk datang ke Pak. Bawy fatoni (yg merupakan kakak ipar
dr Prof. Halim soebahar) saksi hidup pada zaman Alm.mas baihaki dan tokoh IPNU
juga waktu it.
saat ini menetap dilingkungan jln.mastrip
Jember.
karir mas darsan
diorganisasi setelah dari separuh periode kepengurusan dirayon. kemudian ke
cabang. lalu sparuh periode kepengurusan cabang ditarik bekerja di lingkungan
pejabat Pemkab Jember yg saat itu bupatinya adalah pak Abdul hadi (yg dikenal
paling berani memberikan pidato tentang legalitas yesus saat itu ditengah
jemaah kristiani di salah satu gereja tertua di jember) namun pernyataan beliau
ini tidak sampai memicu perpecahan. karna pak abdul hadi bisa dibilang berhasil
melakukan pembangunan Jember pd masanya saat itu. dan juga satu2nya bupati yg
menggagas sekaligus meresmikan masjid jami' Al-Amin Jember.
setelah dari
rayon dan cabang ini, mas Darsan banyak menimba pengalaman dr bekerja di
pemkab, dan banyak belajar dari pak abdul hadi. karakter kepemimpinanya semakin
mapan tatkala beliau kembali ke Banyuwangi dan dipercaya menjadi bendahara umum
majlis ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi.
beliau banyak
bersyukur dan berterima kasih juga kepada temen2 yg sdh menyempatkan hadir di
gubuk beliau. krn siapa lagi yg akan menggali sejarah dan mempelajari sejarah
kalau bukan generasi pemudanya. setidaknya dengan riset kecil kecilan ini dapat
terus menyambung mata rantai sejarah. sebagai keturunanya, menjaga nasab
keluarga besar rayon ftik yg banyak mengukir sejarah besar dan panjang ditiap
periode kepengurusan.
serta dapat
terus memacu smangat / mengambil ibrah yg mulia bahwasanya Pmii Rayon ftik
tidak lahir dr ruang hampa dan bukan lagi seumuran jagung.
besar harapan
kami (penulis & sahabat ketua II Pk Pmii Iain Jember/ lukmanul hakim)
langkah positif ini dapat diteruskan oleh kepengurusan selanjutnya.
_Arrisalah_
*Al-Fatih*
10 Jan'17
Komentar