*MANUSIA & PENGETAHUAN*



manusia dilahirkan dengan membawa fitrah beragama, semacam kecenderungan untuk percaya kepada Tuhan, maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya yahudi, nasrani dan majusi.
Kecenderungan manusia selalu mencoba menjajaki dunia barunya, mencari jati diri, menemukan identitas, mengenali potensi dirinya. yang demikian itu menjadi dinamika kehidupan manusia. dan ketika manusia mulai menemukan apa yang telah dicarinya seketika itu manusia memunculkan hasrat untuk kembali mencari yang lebih jauh lagi, baik itu yang bersifat materil maupun non materil. agar kelangsungan hidup manusia tetap eksis. diantara proses pencapaian tujuan itu manusia tidak jarang memakai pengalaman dan akalnya, maka sangat cocok berapa sebutan yang disematkan dalam mahluk Tuhan yang satu ini, seperti, homo homini lupus, zoon politicon, homo religious, dll.

sejauh yg penulis pelajari,
dalam pengantar yg ditulis Betrand Russel dibukunya,(sejarah filsafat barat)

terkadang manusia merasa cukup terhadap apa apa yang sudah dipahami saat ini, untuk dimanifestasikan dalam kehidupannya, padahal pengetahuan yang didapatkannya itu hanya sedikit sekali, parahnya menafikkan pengetahuan" diluar sana yg belum ter jamah.

senyampan manusia memerdekakan akal (tidak terikat doktrin apapun) kebenaran akan terus berjalan dan tidak akan pernah final, dan selama itu pula tidak akan sampai manusia pada kebenaran yang haq (sejati)
karena,
kebenaran sejati/mutlak hanya dimiliki oleh tuhan (terlepas doktrin agama apapun) yang dianggapnya Tuhan itu maha bijaksana dengan segala kuasaNya. dangan kata lain, kebijaksanaan adalah segala bentuk pengetahuan tertinggi yang hanya dimiliki oleh Tuhan.

inilah yg membedakan kerangka berfikir filsuf kuno dgn filsuf kontemporer, filsuf kuno lebih merdeka, meskipun pemikirannya lebih bercorak pada kosmologi dan kosmogoni. meskipun tidak pernah pernah ditemukan bahwa para filsuf kuno menyatakan dirinya sebagai penganut agama tertentu. namun pemikiran mereka sedikit banyak tersirat nilai" yg luhur.

dewasa ini, pengetahuan manusia sudah dikonstruk oleh doktrin agama, sains dan budaya, sehingga hanya melahirkan kebenaran yang belum universal (kebenaran yg dpt diterima semua kalangan) yg ada adalah saling claim kebenaran (truth claim) dan menolak sumber" selain yang diyakini.

akan tetapi manusia masih bisa meraih benih" kebijaksaan tersebut, dgn cara mencintai kebijaksanaan dan mencintai sang maha bijaksana itu sendiri, bentuk kecintaannya bukan berupa sanjungan/ketaqjuban, tapi bentuk kecintaanya termanifestasikan suatu usaha yg tiada henti utk mencari dan terus mencari pengetahuan Tuhan,

inilah, yg mendasari kata 'philos' dan 'shopos' menjadi filsafat yg berarti cinta kebijaksanaan, dgn demikian filsafat akan terus hidup dan berjalan selama akal manusia mulai meragukan, mempertanyakan ulang, menyoal kembali, segala sesuatu yg tak lazim, irrasional maupun metafisik. tidak semua orang disebut filsuf, tetapi manusia yang layak menyandang gelar filsuf juga tidak sulit ditemui.



review ini dibangun atas pengkajian tokoh dan analisis penulis pribadi. jd sangat terbuka utk kritik maupun masukan.
*baca: Betrand Russel (pengantar), sejarah filsafat barat. 2011. pustaka pelajar yogyakarta.

Komentar

POPULER

đź’ˇNARASI KADERISASIđź’ˇ (sebuah refleksi komparatif desain kaderisasi struktural dan kultural PMII) Oleh : Filsuf.Proletar

Catatan Kaderisasi

Torehan Sejarah Baru PMII Rayon FTIK IAIN Jember